Bukan Hanya Pentingkan Aspek Kuantitas

  • 10 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Keberadaan posyandu bukan hanya dari aspek kuantitas, melainkan juga kualitas. Hal itu pula yang membuat di awal kepemimpinannya, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo, mendata ulang keberadaan posyandu di Jawa Tengah.

Saat menerima Studi Implementasi Kader Posyandu Berprestasi Provinsi Sumatera Barat di Provinsi Jawa Tengah, di Wisma Perdamaian, Rabu (10/10), dia mengungkapkan, pada 2012 jumlah posyandu di provinsi ini tercatat 48.789 posyandu. Melihat data tersebut, pada awal memimpin, tepatnya 2013, Atikoh ingin mengetahui kondisi dan keaktifan masing-masing posyandu, dan ternyata didapati data menurun tajam menjadi 48.315 posyandu.

Setelah itu, dia bersama jajaran pengurus TP PKK provinsi terus mendorong revitalisasi posyandu di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah. Tentunya, upaya itu didukung pengurus TP PKK kabupaten/ kota, dan jajaran di bawahnya.

Diakui, revitalisasi posyandu di setiap daerah tidak sama. Daerah remote area perlakuannya akan berbeda dengan wilayah perkotaan. Namun, pihaknya bertekad tidak hanya mengejar pertambahan kuantitas, melainkan juga kualitas. Perlahan, upaya tersebut membuahkan hasil positif, dan pada 2017 terdapat 48.891 posyandu di Jawa Tengah.

“Kondisinya pun berubah. Posyandu pratama terus berkurang, dan posyandu yang termasuk kategori mandiri pun bertambah,” bebernya.

Atikoh juga berharap keberadaan posyandu tak hanya didominasi Pokja IV, melainkan bisa terpadu dengan pokja lainnya. Terutama, dalam menyosialisasikan berbagai kegiatan, mulai dari kesehatan, gizi, pendidikan karakter, antinarkoba, dan sebagainya.

“Artinya, kalau semua terlibat, persoalan bangsa akan teratasi. Kita mulai dari grassroot, mulai dari rumah tangga,” tandas wanita berhijab itu.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Barat Nevi Zuairina Irwan Prayitno, memandang posyandu di Jawa Tengah terhitung baik. Terbukti, berulangkali posyandu Jawa Tengah meraih penghargaan di tingkat nasional. Untuk itu, pihaknya sengaja melakukan studi implementasi dengan mengajak para kader berprestasi di provinsinya.

“Jadi, posyandu bukan tempat penimbangan saja,” katanya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait