BPR/ BKK Wonogiri Didorong Terapkan Layanan Perbankan Elektronik

  • 17 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Setelah merger dengan 12 BPR BKK se-Solo Raya, kinerja PD BPR BKK Wonogiri menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dalam waktu 12 tahun, dana yang dikumpulkan tabungan Sicipta (Simpanan Cocok Idola Pelajar dan Wiraswasta) meningkat tajam dari Rp 2,5 miliar menjadi Rp 136 miliar.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama PD BPR BKK Wonogiri Sucipto pada acara Dua Belas Tahun Merger PD BPR BKK Wonogiri dan Penarikan Undian Hadiah Tabungan Sicipta, Rabu (17/1) di Pendapa Kabupaten Klaten. Dia menjelaskan, jika pada Januari 2006 bank itu hanya mampu mengumpulkan dana tabungan Sicipta sebesar Rp 2,5 miliar dengan 18.620 nasabah, maka pada Desember 2017 naik menjadi Rp 136 miliar dengan 49.957 nasabah.

Seiring dengan naiknya dana simpanan yang signifikan, Sucipto menuturkan, per September 2017 lalu, pihaknya meluncurkan produk kredit mikro Mentari yang merupakan kependekan dari mengentaskan jeratan rentenir. Suku bunga kredit Mentari hanya tiga persen per tahun, dengan plafon maksimal Rp 2 juta.

“Kredit Mentari bebas biaya administrasi dan provisi. Hanya dikenakan asuransi. Sampai dengan akhir Desember sudah realisasi Rp 285 juta dengan 177 nasabah,” bebernya.

Hingga saat ini, lanjut Sucipto, tingkat non performing loan (NPL) kredit mentari nol. Artinya, nasabah kredit mentari punya rasa tanggung jawab yang besar untuk membayar hutangnya. Melihat pertumbuhan kredit mentari yang bagus, pada Februari nanti pihaknya akan mengembangkan usaha di Pasar Ir Soekarno Kecamatan Baturetno.

Sucipto menambahkan, sebagai wujud syukur atas pencapaian kinerja yang memuaskan, PD BPR BKK Wonogiri memberikan bantuan pembangunan sumur bor di Tlogoarjo Kecamatan Giritontro. Sumur bor itu nantinya dapat dimanfaatkan untuk 158 KK.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengapresiasi produk kredit bunga murah dan bantuan yang diberikan PD BPR BKK Wonogiri. Program seperti itu memang dibutuhkan pemerintah sebagai bentuk kerja sama. Apalagi, tingkat kemiskinan di wilayahnya tergolong tinggi, yakni 12,98 persen atau kurang lebih 145 ribu penduduk masih miskin.

“Kami mengajak banyak pihak untuk membuat program bagi keluarga tidak mampu. Tadi ada produk kredit Mentari. Produk itu memang dibutuhkan karena banyak aktivitas ‘bank plecit’ yang membuat UMKM tidak bisa berkembang,” katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang hadir pada kegiatan itu menambahkan, pemerintah tidak menutup mata dengan keberadaan BPR maupun BKK. Lembaga tersebut telah mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui bantuan modal yang mendorong terciptanya lapangan kerja, pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan. Sehingga seluruh masyarakat desa bisa sejahtera.

Untuk itu dia berharap BPR BKK mampu berdampingan dan menciptakan simbiosis mutualisme dalam aktivitas ekonomi bersama Lembaga Perbankan lainnya, Pemda, para pelaku UMKM, korporat bahkan BUMDes dan Masyarakat, sehingga akan tercipta sitem perekonomian yang kuat. Jika ekonomi kuat, tentu akan mempercepat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya mendukung PD BPR BKK Wonogiri agar lebih berinovasi dalam mempermudah layanan perbankan pada masyarakat Wonogiri. Misalnya dengan membuat layanan perbankan dengan berbasis teknologi informasi, Seperti SMS Banking, transaksi online dan lain-lain,” tuturnya.

Selain memperkuat sistem teknologi informasi elektronik, imbuh Sri Puryono, yang terpenting meningkatkan kompetensi kualitas SDM serta mengeluarkan produk perbankan yang lebih bersaing dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Sekda Sri Puryono selaku Ketua Pengurus Korpri Jawa Tengah juga menyerahkan bantuan senilai Rp 25 juta secara simbolis, untuk para korban bencana tanah longsor yang terjadi akhir November lalu di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo.

 

Kunjungi Rumah Eks Psikotik

Setelah dari kegiatan di pendapa Kabupaten Klaten, Sekda bersama sejumlah pengurus Korpri Provinsi Jawa Tengah anjangsana ke Rumah Pelayanan Sosial Eks Psikotik Esti Tomo di Jalan Dahlia II Nomor 18 Wonogiri. Di panti, Sekda selaku Ketua DPD Korpri Jawa Tengah menyerahkan sejumlah bantuan, antara lain pakaian, tikar, roti dan bantal. Sekda juga sempat berinteraksi dengan para penghuni panti yang dihuni 101 jiwa itu.

“Siapa yang hafal Pancasila?” tanyanya.

Pertanyaan itu ternyata disambut acungan tangan sejumlah penghuni panti. Dan, satu orang penghuni langsung mendekati Sekda dengan percaya diri.

Penghuni panti yang diketahui bernama Yuli itu dengan lantang menyebutkan sila-sila Pancasila secara berurutan. Jawabannya pun disambut senyum dan tepuk tangan rombongan sekda.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait