Boyolali Deklarasikan ODF

  • 12 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Boyolali – Masyarakat diminta sinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama menyelesaikan tujuh masalah kesehatan prioritas yang masih ada di Jawa Tengah. Di antaranya, kematian ibu hamil dan melahirkan, kematian bayi baru lahir, gizi buruk, demam berdarah, TBC, dan HIV/AIDS.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat membuka jalan sehat dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 di Kompleks Perkantoran Kabupaten Boyolali, Minggu (12/11). Menurutnya, peran masyarakat sangat penting untuk untuk meminimalisasi masalah kesehatan tersebut dengan memunculkan dan mengedukasi duta-duta kesehatan di pelosok Jawa Tengah. Sehingga mereka dapat menjadi leader dalam menjaga kesehatan di lingkungan sekitarnya.

Program-program yang mampu mengurangi masalah-masalah kesehatan, imbuh Ganjar, perlu ditingkatkan dengan peran aktif masyarakat, seperti program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang terbukti menurunkan angka kematian ibu hamil dan bayi dengan rata-rata angka penurunan mencapai 14 persen per tahun. Dari 711 kasus pada 2014 turun menjadi 619 kasus pada 2015, 602 kasus pada 2016, dan pada semester pertama tahun ini hanya tercatat 227 kasus atau turun 25 persen.

“Kalau lihat orang hamil langsung tanyain masalah apa gak kandungannya. Tanyain lagi sudah diperiksa apa belum, kondisinya bagaimana. Kalau jawabannya mereka sudah beres semua Insya Allah tenang. Yang masalah kemudian itu yang diplototi terus menerus sampai melahirkan agar kualitas hidupnya baik,” katanya.

Sementara untuk masalah demam berdarah disamping terus menyosialisasikan  3M, Pemprov Jawa Tengah juga akan membagikan kelambu bagi warga. Hal itu untuk menekan kasus DBD dengan mengurangi paparan gigitan nyamuk.

“Masalah demam berdarah nanti akan dibagi kelambu sama pak kepala dinas kesehatan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, mantan anggota DPR RI ini juga terus mendorong masyarakat untuk ikut mensukseskan program Keluarga Berencana (KB). Perencanaan keluarga penting agar dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat. Selain itu, untuk menekan ledakan jumlah penduduk di Indonesia khususnya Jawa Tengah agar bonus demografi yang akan didapat tidak lantas menjadi masalah baru yang sulit diselesaikan.

Pada peringatan HKN ke-53 ini Kabupaten Boyolali juga mendeklarasikan diri sebagai kabupaten Bebas Buang Air Besar Sembarangan (ODF/ Open Defecation Free). Sejauh ini sudah ada tiga kabupaten/ kota yang mendeklarasikan diri, yaitu Kabupaten Boyolali, Karanganyar dan Wonogiri.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait