Bertanding untuk Persatuan

  • 24 Mar
  • Prov Jateng
  • No Comments

 

Surakarta – Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) kembali menggelar kejuaraan karate antar mahasiswa se-Asia Tenggara yang bertajuk Sebelas Maret Cup X di GOR Sritex Arena Surakarta, Jumat (24/3). Kejuaraan yang diikuti oleh empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Timor Leste dan Brunei Darusalam dengan jumlah peserta 354 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi itu dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP.

 

Dalam sambutannya, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan kejuaraan itu tidak hanya sebagai kompetisi untuk mencari yang terbaik dari sekian banyak peserta namun juga sebagai ajang silaturahmi antarmahasiswa seluruh Indonesia dan juga negara-negara ASEAN. Untuk itu, mahasiswa Indonesia harus bisa mengenalkan nilai-nilai kebhinekaan kepada mahasiswa dari negara lain yang ikut berpartisipasi dalam kejuaraan ini.

 

“Teman-teman Indonesia boleh memperkenalkan bagaimana nilai-nilai kebhinekaan kepada teman-teman dari Brunei, Timor Leste, dan Malaysia. Anda bisa berbagi dan bercerita seni, budaya, dan olaraga. Jangan lupa ajak teman-temanmu untuk berkuliner di Solo,” katanya.

 

Menurut Ganjar, filosofi kejuaraan internasional tingkat Asia Tenggara tersebut bukanlah untuk mencari pemenang. Namun lebih kepada menumbuhkan persatuan untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Sehingga seluruh atlet harus bisa menjaga sportivitas, dan bergandeng tangan guna kebaikan dunia. Mantan anggota DPR RI ini juga berharap para karateka mahasiswa bisa membangun karakter diri agar dapat menjadi pribadi yang tangguh dalam mempertahankan persatuan NKRI.

 

“Mudah-mudahan anda bisa berjabat tangan, bisa bertanding, siap menang dan kalah. Anda bisa bergandengan tangan untuk kebaikan dunia,” ujarnya.

 

Sementara itu Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan Kejuaraan karate antarmahasiswa se-Asia Tenggara Sebelas Maret Cup yang digelar mulai 24-26 Maret 2017 tersebut untuk memeriahkan Dies Natalies ke-41 UNS. Kejuaraan itu juga sudah menjadi agenda rutin dua tahunan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karateka-Do Indonesia ( PB FORKI), sehingga peraturan pertandingan yang ditetapkan pun disesuaikan dengan peraturan Federasi Karate Dunia. Di antaranya, perwasitan hingga lapangan yang mengharuskan adanya kamera sebagai penunjang pelaksanaan.

 

Ravik berharap adanya kejuaraan ini akan mendorong dan membentuk solidaritas antarkarateka mahasiswa se-Asia Tenggara.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait