Berlomba Pikat Tamu Hotel Melalui Event

  • 07 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mendorong para pengelola perhotelan bersaing secara sehat dalam memikat konsumen. Yakni dengan memberikan pelayanan terbaik, meningkatkan fasililitas, serta berlomba menyelenggarakan beragam event unik dan menarik secara rutin.

“Hotel dalam konteks pariwisata akan sangat bagus apabila selain memperhatikan pelayanan dan fasilitas, juga menyelenggarakan event-event musik, atau pentas seni budaya, termasuk konsep dan interior yang unik. Sehingga memberi nuansa berbeda dan menarik pengunjung,” ujar gubernur saat memberi sambutan pada soft opening Hotel Aston Inn Semarang, Kamis (7/12).

Menurut gubernur, ke depan, ekonomi adalah industri pariwisata, dan Indonesia mempunyai aset paling banyak dan beragam. Mulai dari panorama pegunungan, sungai, keindahan laut, beragam seni budaya, hingga batik yang bermacam corak, mampu mendongkrak kunjungan wisatawan yang menggeliatkan perekonomian masyarakat.

Industri perhotelan pun berperan di berbagai bidang usaha, termasuk memajukan sektor pariwisara. Baik sebagai sarana menginap maupun promosi berbagai destinasi wisata melalui beragam event yang diselenggarakan. Apabila pariwisata maju, tidak hanya berdampak pada lonjakan hunian hotel, tapi juga mengangkat penjualan kerajinan, kuliner, serta berbagai produk unggulan lainnya.

Sementara terkait banyaknya pengusaha hotel yang mengeluhkan maraknya pembangun hotel di Kota Semarang, gubernur meminta agar semua saling bersaing secara sehat dalam hal pelayanan, fasilitas, termasuk penyelenggaraan beragam event. Sedangkan di sisi lain, pemerintah harus tetap mengatur izin pendirian hotel di setiap daerah. Sebab, jika terlalu banyak hotel, akan ada yang tidak laku.

Ia menjelaskan, dengan adanya hotel-hotel baru di Semarang maupun daerah lainnya, maka itu menjadi tantangan bagi hotel-hotel yang sudah ada agar menjadi kompetitif. Pengelola hotel yang lama atau telah ada sebelumnya harus memperbaiki diri. Baik dari sisi pelayanan, fasilitas, hiburan, kuliner, termasuk event. Jika itu banyak dan beragam maka setiap hotel akan mempunyai kekhasan masing-masing.

“Sekarang kalau tidak nambah tapi hotel yang lama layanannya biasa-biasa saja, pasti itu tidak akan menarik konsumen,” katanya.

General Manager Aston Inn Pandanaran Semarang Yuni J Manicha menjelaskan, hotel yang beralamat di Jalan Pandanaran No 40 Semarang ini, berlokasi di area segitiga emas kota Semarang, Aston Inn Pandanaran membawa konsep  hotel dan office building yang diberi nama Savitri Tower.

Berdiri dengan total hingga 12 lantai, kamar sebanyak 151 kamar terdiri dari deluxe, executive, suite, dan president suite serta lima ruang meeting dan satu ballroom. Meski berdiri megah di jantung kota, Aston Inn Semarang tetap mempertahankan bangunan cagar budaya yang berada di depan hotel.

“Tidak hanya memberikan kontribusi pada PAD dan membuka lapangan kerja, keberadaan Hotel Aston Inn di Semarang juga turut memajukan pariwisata di Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya,” jelasnya.

Pihaknya optimistis Aston Inn Semarang akan menjadi leading hotel di Kota Semarang dan juga menjadi salah satu pusat kegiatan MICE dan destinasi wisata. Bahkan dalam upaya nguri-nguri budaya  bangsa, pada soft opening mengangkat konsep seni budaya nusantara, dengan musik angklung dan tari edan-edanan, serta penak-pernik asli Indonesia seperti gunungan dan payung kertas khas Juwiring.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait