Berkostum Werkudara, Ganjar Buka Festival Serayu

  • 24 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Banjarnegara – Rabu (23/8) malam, alun-alun Kabupaten Banjarnegara bak lautan manusia. Warga berbondong-bondong menyaksikan Pembukaan Parade Budaya Festival Serayu 2017 yang berlangsung meriah. Acara tersebut makin istimewa karena Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP hadir untuk membuka Parade Budaya Festival Serayu 2017 dengan mengenakan kostum dan riasan tokoh pewayangan Werkudara atau Bima.

Dengan gagah, orang nomor satu di Jawa Tengah itu berjalan memasuki panggung sembari menunjukkan Kuku Pancanaka saktinya. Mantan anggota DPR RI itu didampingi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang mengenakan kostum Kresna, dan Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin dengan kostum Gatotkaca.

Festival Serayu memiliki ruang tersendiri di hati Ganjar. Alumnus UGM itu selalu terkenang saat dia berkunjung untuk kali pertama ke Kabupaten Banjarnegara pada 2013 lalu. Tepat sehari setelah dirinya dilantik sebagai gubernur Jawa Tengah.

“Festival Serayu sangat saya ingat karena Banjarnegara adalah kabupaten pertama yang saya kunjungi sehari setelah saya dilantik jadi gubernur. Saat itu saya didandani sebagai Gatotkaca. Hari ini disuruh jadi Bima tapi brengosnya lali,” canda Ganjar diiringi tawa pengunjung.

Ganjar menerangkan, pagelaran seni dan budaya Festival Serayu dapat menggenjot kunjungan pariwisata ke Jawa Tengah, sekaligus mendongkrak ekonomi kreatif lokal, seperti UMKM cinderamata, batik, dan lainnya. Ganjar mengapresiasi Pemkab Banjarnegara yang menetapkan penyelenggaraan Festival Serayu sebagai agenda pariwisata periodik.

“Saya terima kasih kepada Pemkab Banjarnegara yang menradisikan (Festival Serayu) ini menjadi kalender event pariwisata yang rutin. Kalau sudah rutin akan banyak orang datang. Tinggal kita perbaiki mengisi acaranya yang lebih baik, lebih modern, lebih partisipatif tanpa melupakan budaya lokalnya. Kemudian target kunjungan wisata juga kita dorong,” ujarnya mengapresiasi.

Gubernur juga terkesan, penyelenggaraan Kongres Serayu yang telah menumbuhkan kelompok masyarakat peduli sungai. Warga memberikan perhatian besar terhadap pemeliharaan sungai yang bersih.

“Serayu punya sejarah panjang. Ada budayanya, ada sumber kehidupan di sana. Kongres sungai pertama juga di Serayu. Kongres sungai itu akhirnya memunculkan sekolah-sekolah sungai yang menjadikan sungai kita diopeni,” terangnya.

Ganjar berharap, operasional Bandara Wirasaba pada tahun 2018 akan mampu menggenjot jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Banajarnegara.

“Doakan tahun 2018 Bandara Wirasaba akan dibuka. Nanti peminatnya tidak hanya Purbalingga dan Purwokerto. Klampok akan mendatangkan manfaat tertinggi karena paling dekat. Maka keramik Klampok kita harapkan makin berkualitas, desainnya macam-macam. Kalau perlu pengrajinnya kita kirim ke Jepang agar kualitas keramiknya nomor satu,” harapnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait