Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Berburu 2.184 Loker dan Awetkan Arsip Kuno di Jateng Fair 2025
- 05 Jul
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Ajang Jateng Fair 2025 di PRPP hampir berakhir pada 6 Juli 2025 besok. Mari manfaatkan waktu untuk menjelajah ke stan-stan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dua di antaranya, adalah stan Disnakertrans di mana pengunjung bisa mwncari lowongan kerja, dan Dinas Arpus, untuk belajar mengawetkan naskah kuno. Dua stan tersebut terletak di Gedung Merbabu, kompleks Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP).
Di stan Disnakertrans Jawa Tengah pengunjung bisa mencari informasi tentang peluang kerja. Lowongan kerja yang disediakan sebanyak 50 peluang dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai 2.184 orang.
Sekretaris Disnakertrans Jateng, Mumpuniati mengatakan, di stan tersebut, bersiaga petugas yang siap membantu para pencari kerja. Nantinya, pengunjung yang membutuhkan informasi akan dipandu secara langsung.
“Tersedia 50 lowongan/jabatan dengan kebutuhan 2.184 orang, yang tersebar se-Jawa Tengah,” ungkapnya, Sabtu (5/7/2025).
Di samping itu, juga ada informasi terkait pelatihan keterampilan. Pelatihan tersebut nantinya bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Adapula, informasi terkait keselamatan kerja dan informasi kualitas udara.
“Informasi pelatihan juga ada, mulai dari pertanian, industri, las, mesin bubut, barista, sampai kuliner,” imbuhnya.
Selamatkan Dokumen Kebanjiran dan Terbakar
Masih di gedung yang sama, adapula Stan milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah. Salah satu unggulannya adalah preservasi naskah kuno.
Pranata Restorasi Arsip Dwi Kristanto menjelaskan, preservasi arsip bertujuan memperpanjang usia naskah. Dengan metode ini, arsip kuno yang berumur ratusan tahun bisa bertahan lebih lama.
Tidak hanya untuk keperluan dinas, masyarakat pun bisa memanfaatkan layanan ini.
“Kalau masyarakat ingin menggunakan, kami sifatnya memberi fasilitasi, artinya bantuan secara gratis tapi jumlahnya tertentu,” ungkapnya.
Dwi menyebut, pernah mempreservasi arsip yang telah berumur lebih kurang 155 tahun. Dengan demikian, usia simpan arsip menjadi lebih lama.
Hak itu karena, teknik pengawetan yang menggunakan “tisu jepang”. Sehingga arsip atau naskah kuno, menjadi tahan koyak.
“Bantuan mungkin sifatnya harus penting, kayak sertifikat, BPKB, surat warisan, ini kan jumlahnya enggak banyak. Tapi kan bentuknya penting,” ujarnya.
Tidak hanya itu, bagi masyarakat yang memiliki dokumen rusak karena terbakar atau terendam banjir pun, bisa diselamatkan.
“Caranya kita memisahkan yang terbakar, perlembar, kemudian diberi cairan khusus untuk melembabkan dan mencegah perlengketan,” ungkap Dwi.
Siswi SMA Negeri 3 Semarang, Lorain, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah. Menurutnya, upaya ini merupakan bagian dari pelestarian sejarah.
“Keren, dari naskah yang awalnya rapuh, bisa jadi kokoh seperti kertas pada umumnya,” paparnya.
Seperti diketahui, Jateng Fair kali ini, menampilkan 20 artis utama dan 20 band pembuka. Selain itu ada kontes dan pameran pentas panggung indoor di Balai Merapi. Selain itu ada 60 wahana permainan.
Ajang tersebut diikuti 182 peserta stand yang berada di Balai Merapi dan Balai Merbabu serta area outdoor PRPP. Adapun rincian stand terdiri dari 23 stan dari Pemprov Jateng, ditambah 15 stan dariPemerintah Kabupaten dan Kota sejumlah.
Adapula, Stan BUMD terdiri 11 unit, BUMN 2 stan, kementerian 2 stan, Perusahaan Swasta Nasional 30 stan, UMKM 14 stan, Stan makan dan minum 75 stan terakhir ada 12 produk otomotif. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)