Benteng Tidak Kuat, Bonus Demografi Tak Bermanfaat

  • 05 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Para pelajar adalah generasi harapan bangsa, terlebih Indonesia akan memasuki bonus demografi mana penduduk usia produktif sangat besar. Sehingga, jika tidak dikelola dengan baik, maka bonus demografi itu tidak bermanfaat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat menjadi pembina upacara bendera di SMAN 9 Semarang, Senin (5/2). Upacara bersama gubernur tersebut, sekaligus dalam rangka Peringatan HUT ke-37 SMAN 9 Semarang, dengan tema “Berbenah untuk Sekolah, Bersinergi Wujudkan Visi, Berpacu Tingkatkan Mutu”.

Gubernur mengatakan, saat ini Indonesia telah memasuki bonus demografi, yakni fenomena ketika Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan, termasuk para pelajar yang kini tengah duduk di bangku SMA atau sederajat.

“Bonus demografi jika tidak dikelola dengan baik, benteng para pelajar sebagai generasi penerus bangsa tidak kuat, maka akan mudah dipengaruhi hal-hal negatif dan ora cetha,” ujarnya.

Terkait hal itu, Ganjar mengapresiasi SMAN 9 Semarang yang telah memantapkan diri sebagai sekolah yang mampu membentuk karakter anak-anak bangsa, mengasah intelektual yang mampu menghadapi era globalisasi. Mereka juga memiliki benteng emosional dan spiritualitas yang bagus sehingga bisa membedakan mana baik dan buruk, hoax atau berita bohong atau bukan.

“Selain itu menjadi anak muda yang tidak suka menghina atau mem-bully temannya, tetangga kanan-kiri, menjadi anak yang selalu sayang pada orang tua, menghormati guru serta cinta pada bangsa dan negara,” imbuh mantan anggota DPR RI ini.

Gubernur menganalogkan itu semua sebagai bayi yang “diimunisasi”, dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Sehingga seperti “Superman” atau “Superwoman” yang “ditembak” apapun tidak mempan. Artinya, generasi muda yang dibekali kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang baik, maka deradikalisme, pornografi, minuman keras, maupun narkoba semuanya menthal.

“Anak muda harus punya semangat untuk maju, belajar dengan baik, serta jangan takut untuk ikut berbagai lomba di berbagai bidang. Baik kesenian, agama, olahraga, sains, menulis, dan lainnya,” katanya.

Demikian pula para guru di sekolah, Ganjar berharap agar mereka mampu menciptakan suasana kegiatan belajar yang menarik, kreatif, ramah, dan menyenangkan. Sehingga para murid rindu berangkat ke sekolah untuk belajar dan mendapat pelajaran dari guru.

“Jangan sampai terjadi peristiwa seperti di berita akhir ini. Seorang siswa SMK tega membunuh gurunya sendiri, adapula dua siswa menjadi pelaku pembunuhan dan perampokan mobil dengan alasan untuk membayar SPP, padahal SPP di sekolahnya gratis. Kalian semua semoga menjadi anak hebat, rajin belajar untuk mencapai cita-cita,” pintanya.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jawa Tengah itu berdialog dengan siswa dan guru. Dia mendengarkan pengalaman siswa menempuh pendidikan di SMA yang berlokasi di Banyumanik itu, termasuk mengenai cita-cita dan harapan siswa. Selain itu juga bertukar kenang-kenangan. Pihak sekolah memberikan lukisan karya siswa, sedangkan gubernur membagikan novel yang menceritakan tentang biografi Gubernur Ganjar Pranowo saat anak-anak hingga dewasa.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Fòto : Humas Jateng

Berita Terkait