Baznas, Tak Banyak Cerewet Langsung Eksekusi

  • 04 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Kemiskinan menjadi permasalahan yang masih sulit diselesaikan. Tidak hanya di Jawa Tengah, namun seluruh daerah di Indonesia. Karenanya, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengakui realisasi pengentasan kemiskinan masih harus terus digenjot. Untuk optimalisasi pengentasan kemiskinan perlu pengerahan kekuatan dari berbagai sumber, salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Ganjar menyebut Baznas merupakan partner penanggulangan kemiskinan yang memiliki potensi sangat besar. Sebab, dana zakat yang diperoleh langsung dapat segera disalurkan kepada warga yang terindikasi miskin.

“Baznas ini kalau saya lihat potensinya nggilani, gedhe banget. Saya merasa ini partner saya karena tidak banyak cerewet tapi langsung eksekusi,” katanya saat menghadiri Rapat Kerja Baznas Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Grasia Semarang, Selasa (3/10).

Menurut gubernur, selama ini Baznas sangat membantu penurunan kemiskinan, salah satunya dengan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Program tersebut mampu menjadi stimulan masyarakat untuk menumbuhkan spirit gotong royong karena mereka juga ikut membantu dengan mengumpulkan dana swadaya untuk perbaikan RTLH di sekitarnya.

Melihat besarnya potensi tersebut, Ganjar terus mendorong agar seluruh kabupaten/ kota di Jawa Tengah segera membentuk Baznas. Sehingga dana zakat yang dikumpulkan dapat langsung digunakan untuk persoalan-persoalan kemiskinan.

Saat ini, imbuhnya, ada beberapa daerah yang belum membentuk zakat, di antaranya Kabupaten Blora, Kabupaten Magelang dan Pemalang. Untuk Blora, pengurus Baznas tinggal menunggu dilantik, di Magelang masih menunggu rekomendasi dari Baznas pusat. Sedangkan di Pemalang baru tahap seleksi pengurus.

“Ini merupakan salah satu kekuatan umat Islam yang bisa ditunjukan dengan cara yang baik dan dahsyat. Maka saya selalu mendorong untuk segera dibentuk. Kalau perlu saya surati,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

Ganjar berharap dana zakat dari Baznas nantinya juga bisa digunakan untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat yang ingin membangun usaha. Sehingga jumlah pengangguran juga bisa diturunkan.

Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Daroji mengatakan sudah menjadi komitmen Baznas jika dana zakat difokuskan untuk program-program pengentasan kemiskinan. Sehingga Baznas bisa menjadi alat untuk memakmurkan masyarakat. Sebanyak 60 persen dana zakat  digunakan untuk membantu fakir miskin dengan rincian 20 persen bantuan konsumtif dan 40 persennya bantuan produktif.

Melalui dana zakat, terangnya, setiap tahun ada sekitar 15 ribu warga dientaskan dari kemiskinan. Agar lebih optimal, Baznas akan bersinergi berbagai pihak seperti Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengetahui data warga miskin, dan SKPD terkait.

“Kita akan melakukan sinergi dengan pemerintah daerah dan BPS untuk mengetahui data warga miskin. Kami juga bekerja sama dengan dinas-dinas terkait, seperti koperasi dan ketenagakerjaan untuk memberikan pelatihan, serta Dinas Pendidikan untuk memberikan beasiswa bagi siswa tidak mampu,” pungkasnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait