Baznas Dorong Pengembangan Pendidikan di Pelosok

  • 07 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Banyumas – Keberadaan pendidikan berbasis agama yang tersebar di pelosok Jawa Tengah, sangat penting dikembangkan sebagai sarana mendidik dan membentuk karakter generasi bangsa. Karenannya, berbagai bantuan pemerintah diperlukan guna memajukan pendidikan.

“Bantuan dari Baznas Jateng dan hibah dari Pemprov Jateng ini, adalah spirit pemerintah untuk membantu agar pendidikan yang berbasis agama semakin berkembang,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi sambutan di Pondok Pesantren NU Syifa Ul Qulub, Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Rabu (7/2).

Selama ini, kata dia, tidak sedikit proposal permohonan bantuan masuk ke pemprov. Berbagai upaya pun dilakukan pemprov guna memenuhi permintaan bantuan. Antara lain dengan menggandeng perusahaan-perusahaan dengan penyaluran CSR dan menggalakkan zakat pendapatan ASN di lingkungan Pemprov Jateng melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

“Kita mulai dari para ASN. Kalau kemudian lembaga-lembaga agama akan mengikutinya maka itu lebih baik. Apabila semua ini bisa dilakukan maka akan banyak hal yang bisa kita bantu,” kata alumnus UGM ini.

Kedatangan gubernur dalam rangka silaturahmi dengan pengasuh dan pengurus pondok di sela kunjungan kerja di Banyumas itu, sekaligus untuk memberikan bantuan kepada Ponpes NU Syifa Ul Qulub sebesar Rp 50 juta. Selain itu juga menyerahkan bantuan hibah bidang pendidikan keagamaan kepada Ponpes Hidayatullah Al-Fatah Jayanihim Banyumas, MI Maarif NU Banyumas, RA Muslimat NU Masyitoh, Banyumas, serta R lA Muslimat NU 10 Banyumas, masing-masing Rp 50 juta.

“Saya nitip kepada para Romo Kiai dan Nyai untuk menjaga dan membimbing para santri, sehingga generasi muda kita akan terus baik. Apalagi tantangan kita sekarang dan ke depan semakin berat,” kata Ganjar.

Ia mencontohkan beredarnya video seorang siswa SMA di Purbalingga dengan sikap dan kalimat kasar menantang gurunya berkelahi. Bahkan belum lama ini juga ramai pemberitaan mengenai seorang siswa MTs meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan sejumlah temannya, serta seorang guru yang meninggal dunia setelah dipukul oleh muridnya.

“Kejadian- kejadian yang melibatkan pelajar tersebut jangan sampai terulang lagi. Hormati guru, orangtua, serta teman,” pintanya

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut mengingatkan kepada masyarakat, termasuk para tokoh agama, pelajar, dan santri untuk bersama-sama menjaga kertertiban dan keamanan pada pelaaksanaan pilkada serentak 2018. Diharapkan semua bisa menjaga diri, dan bagi yang bisa menggunakan medsos maka gunakan yang baik.

“Semua ingin nyengkuyung pilkada aman, tidak ada fitnah, hoax maupun perilaku negatif lainnya. Jangan hanya karena pilihan lurah bupati, maupun gubernur kita menjadi terbelah,” pintanya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait