Banyak Cara Maju Meski Tak Langsung Tangani

  • 13 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Magelang – Fitri, salah seorang penjual jilbab online, asyik mengikuti dialog antara Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dengan warga Desa Lamongan, Kecamatan Srumbung pada acara “Ngopi Bareng Mas Ganjar”, Rabu (12/7). Ditemani sang anak, dia mendengarkan strategi memajukan usaha bagi warga setempat  yang disampaikan oleh alumnus UGM itu. Terlebih sebagian besar warga adalah petani salak.

Fitri pun ditunjuk Ganjar untuk menceritakan pengalamannya merintis usaha jilbab online kepada para warga. Apalagi baru-baru ini dia mendapatkan kredit Bank Jateng untuk mengembangkan usahanya.

Sampun kalih tahun kula sadeyan jilbab online via facebook. Produk kula posting wonten grup-grup jual beli. Ngagem kata-kata promosi. Misalnya grosir jilbab mulai harga Rp 16 ribu. Terus dikasih nomor telepon,” terang perempuan berhijab itu.

“Omsetmu piro Mbak?” tanya Ganjar.

“Kurang lebih tiap minggu Rp 5 juta – Rp 8 juta, Pak” jelasnya.

Mendengar jawaban Fitri, mantan anggota DPR RI itu bertepuk tangan. Menurutnya, Fitri adalah salah seorang pengusaha yang sukses. Dia pintar menangkap peluang usaha. Ganjar pun menerangkan, para petani salak dapat mengikuti jejak Fitri dengan strategi serupa. Yakni berjualan salak secara online sehingga pasar mereka dapat lebih luas. Dengan pemasaran online, petani salak dapat menjalankan bisnis dari rumah.

“Pak/Bu coba salake ditawarkan ning Mbak Fitri. Mengko didolke. Banyak cara Anda bisa maju meskipun Anda sendiri tidak langsung menangani. Dengan jualan online, artinya di rumah Bapak/Ibu tetap bisa bisnis, bisa maju dari rumah. Nanti gapoktan diajari caranya,” bebernya.

Selain Fitri, salah seorang warga setempat, Argo pun berhasil merintis usaha angkringan. Pemuda itu menjajakan dua gerobak angkringan. Omset dari tiap angkringan sekitar Rp 500 ribu per harinya. Setiap bulannya, dari dua angkringan itu dia memeroleh laba sekitar Rp 5 juta – Rp 6 juta. Kini Argo menjadi nasabah kredit Mitra Jateng 25 untuk mengembangkan usaha angkringannya.

Kula utang Rp 25 juta kalih tahun. Angsurannya Rp 1,117 juta per bulan. Rencananya kula badhe nambah kalih angkringan malih,” bebernya.

Mendengar cerita Argo, Ganjar pun kagum. Dia ingin para pemuda desa berani menangkap peluang usaha seperti yang dilakukan Argo. Ganjar berpesan agar Argo terus berinovasi sehingga usaha angkringannya makin laris.

“Mas Argo ini ngerti bisnisnya, ngerti prospeknya, ngerti cata mengembangkannya. Keren. Sesuk panjenengan bisa gawe angkringan online. Nek pesen tahu, iso dikirim. Ditambah kalau ada setoran makanan dari kanan atau kiri (tetangga), bisnis angkringan ini makin berkembang,” sarannya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait