Bangun Desa Tanpa Tinggalkan Kearifan Lokal

  • 04 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Banyumas – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) bukan semata membangun sarana fisik untuk rakyat. Kegiatan tersebut juga membangkitkan semangat gotong royong dan kepercayaan diri masyarakat agar mampu mengelola potensi yang dimiliki, serta siap menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di masyarakat.

Hal iti disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo SH MIP dakam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur Drs Heru Sudjatmoko MSi saat memimpin Upacara Pembukaan TMMD Reguler ke-99 Kodim 0701/Banyumas, di Lapangan Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Selasa (4/7).

Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI” tersebut, dihadiri oleh Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein SE, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta masyarakat.

Gubernur menjelaskan, dalam kebersamaan dan kegotongroyongan yang terus dikembangkan, banyak kemudahan yang didapat untuk mengatasi persoalan kini maupun yang akan datang. Karenanya, semua pihak diharapkan bersama-sama menorehkan karya bernilai kebaikan dan membahagiakan, mampu mengurai benang kusut atau persoalan dengan solusi tepat dan menyejahterakan.

Menurutnya, TMMD telah banyak memberikan pelajaran berharga betapa pentingnya semangat gotong royong membangun bangsa. Semua bahu membahu, memberikan sumbangan pikiran, ide, gagasan, tenaga, keterampilan, serta berkontribusi berupa materi maupun kebendaan lainnya.

“Saya merasa senang atas kegiatan-kegiatan yang berbasis kegotongroyongan untuk kemaslahatan, sebagaimana TMMD. Membangun jalan dan jembatan bebarengan. Sudah banyak yang temata (tertata) dan sangat membantu aksesibilitas masyarakat yang akan bekerja, sekolah, beribadah, dan aktivitas lain,” bebernya.

Program pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, atau sanitasi yang merupakan upaya meningkatkan derajat kehidupan masyarakat yang lebih layak dan sehat termasuk dalam kegiatan TMMD. Ada pula upaya-upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan, program edukasi masyarakat tentang nasionalisme, ancaman terorisme, radikalisme, serta bahaya narkoba.

“Ini sangat penting dan strategis di tengah berbagai persoalan kebangsaan kita dewasa ini. Ayo kita sengkuyung bareng-bareng program pembangunan yang menyejahterakan masyarakat desa,” pintanya.

Bangun desa dengan tanpa pernah meninggalkan kearifan lokal. Sehingga desa menjadi maju, fasilitas pelayanan dasar masyarakat meningkat, sumber daya manusia semakin berkualitas, mandiri, punya spiritualitas tinggi, kreatif, inovatif, serta berkarakter kebangsaan yang kuat.

“TMMD terus digalakkan supaya semangat gotong royong dan kebersamaan tetap terpelihara, ini adalah bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat. Secara subtansi kita semua termasuk pemerintah, orientasinya kepada rakyat,” imbuh gubernur.

Sementara itu Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi menyebutkan, sekitar 150 personel TNI diterjunkan untuk bersama-sama melaksanakan beragam program dan sasaran TMMD. Kegiatan TMMD di wilayah Jateng ada di empat Korem, termasuk di Yogyakarta terdapat empat sasaran TMMD reguler. Sedangkan lainnya atau sebanyak 32 merupakan TMMD Sengkuyung yang menstimulus pembangunan di daerah.

“TNI punya tenaga kemudian bisa menggerakkan gairah gotong royong masyarakat, sehingga sasaran yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa diselesaikan oleh kita,” katanya.

Suhardi mengutip kalimat bijak Jenderal Besar Soedirman, janganlah seperti sapu yang menanggalkan ikatannya karena sebatang lidi tidak bisa apa-apa. Tetapi jika banyak lidi kemudian disatukan atau diikat maka akan menjadi kuat dan mampu menyapu semuanya. Dengan semangat kebersamaan ini, TNI, Polri, rakyat, serta berbagai instansi diibaratkan lidi yang disatukan menjadi sapu yang kuat, sehingga dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bersama.

Ia menjelaskan, program TMMD terdiri atas sasaran fisik dan nonfisik. Sasaran fisik antara lain pengaspalan jalan sepanjang 804 meter dengan lebar empat meter, jambanisasi, pembangunan jembatan penghubung Desa Rempoah dengan Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden, talud, serta pemugaran RTLH.

“Nonfisik antara lain, peningkatan kualitas hidup, penyuluhan tentang keamanan, menjaga lingkungan sekitar, serta memberikan bantuan bibit tanaman kepada masyarakat, bantuan sambungan listrik, 12 ekor sapi perah, paket seragam sekolah, dan lainnya,” bebernya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait