Badko TPQ Inisiasi Materi Kebangsaan pada Santrinya

  • 11 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Santri Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) di Jawa Tengah bakal menerima materi kebangsaan dalam menjalani masa pembelajarannya. Hal tersebut diinisiasi Badan Koordinasi (Badko) TPQ Jateng dalam mengantisipasi radikalisme sedini mungkin.

Saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (11/10), Ketua Umum Badko TPQ Jawa Tengah Ateng Chozani Miftah menjelaskan ikhtisar atau konsep kurikulum kebangsaan usia dini tersebut bakal dikombinasikan dengan metode pendidikan agama Islam, yang sejatinya merupakan dua hal yang saling berpadu.

“Secara penerapan materi akan dititikberatkan pada sisi afektif,” katanya.

Ateng mengatakan pada pengajaran kebangsaan usia dini, penekanan pada sisi afektif dianggap lebih tepat. Sebab, langsung berkaitan dengan sikap dan nilai, dibanding kognitif maupun psikomotorik yang dirasa terlalu susah dijangkau anak-anak.

“Karena mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai, diharapkan santri TPQ bakal mengerti arti perbedaan,” beber Ateng.

Dengan diterapkannya materi kebangsaan pada TPQ, diharapkan mengikis paham radikalisme dan intoleransi. Terlebih dengan jumlah besar TPQ di Jawa Tengah yang mencapai 500 per kabupaten, diyakini efektif untuk upaya tersebut.

“Namun yang berat adalah konsolidasi dan sosialisasi ke TPQ se Jawa Tengah. Rencananya kami akan keliling ke kabupaten kota se-Jateng,” urainya.

Sebagai penguat penerapan materi tersebut di seluruh TPQ se Jateng, dalam kepengurusan baru tersebut Ateng meminta kepada Ganjar agar membuat surat keputusan gubernur, sebagai legalitas pengurus.

Gubernur Ganjar Pranowo menyetujui permintaan pengurus Badko TPQ periode 2018 – 2022 tersebut. Menurutnya, peran Badko TPQ memang harus diperkuat karena menjadi hulu yang bertanggung jawab pada terbentuknya karakter anak, khususnya pemahaman kebangsaan.

“Kita tanamkan kebangsaan sejak anak-anak. Saya diajak komunikasi. Kalau menemukan indikasi radikal segera koordinasikan,” tuturnya.

Gubernur pun berpesan agar Badko TPQ Jateng menggandeng berbagai pihak yang selama ini konsen menangani isu dan tindak radikalisme. Sehingga, bangunan pencegahan radikalisme terkoordinasi dengan baik.

“Gandeng MPR, BNPT, gandeng Kemenag. Poin-poin penghormatan harus kita ajarkan ke anak-anak. Saat ini negara butuh sampeyan,” tandas Ganjar. (Prov Jateng)

Berita Terkait