Awal Ramadan, Transaksi KPRI Bhakti Praja Naik 300%

  • 06 Jun
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Beberapa hari terakhir ini KPRI Bhakti Praja tampak ramai dipenuhi konsumen. Termasuk pada Selasa (6/6) siang, sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk berbelanja kebutuhan Ramadan. Terlebih, mereka yang menjadi anggota aktif KPRI Bhakti Praja sudah memeroleh voucher belanja Rp 100 ribu.

Di sela-sela konsumen, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP juga memilih berbelanja kebutuhan pokok saat Ramadan di koperasi tersebut menggunakan voucher miliknya. Wajah pembina KPRI Bhakti Praja itu terlihat sumringah ketika mendapati harga berbagai komoditas yang dijual di sana benar-benar terjangkau.

Mborong sing akeh ya, Bu. Harganya super-super murah,” pesannya kepada para pengunjung koperasi.

Sembari berdialog dengan konsumen, Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah itu memasukkan sembako ke dalam keranjang belanjanya. Antara lain, minyak goreng, gula pasir, sirup, dan kue dalam kemasan kaleng. Tak hanya membeli kebutuhan pokok, dia juga menyempatkan meninjau unit simpan pinjam KPRI Bhakti Praja.

“Koperasi Bhakti Praja ini luar biasa terobosannya karena semua anggota diberi voucher minimal untuk belanja menjelang lebaran. Di samping memberikan voucher, kreditnya memang betul-betul bisa dijangkau anggota koperasi. Bunganya hanya 10 persen per tahun. Di bank-bank umum sekitar 12 persen. (Suku bunga) ini khusus anggota kita,” terangnya.

Sementara itu, Ketua KPRI Bhakti Praja Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi menerangkan, pada awal Ramadan, transaksi konsumen di koperasi tersebut meningkat sekitar 300 persen.

“Menjelang lebaran ini transaksi di unit pertokoan sangat luar biasa. Yang biasanya transaksi harian pada kisaran Rp 15-20 juta. Hari-hari ini antara Rp 50-60 juta perhari. Anggota dari semua dinas banyak yang hadir (berbelanja). Ini kesempatan karena harga di unit toko semuanya murah,” bebernya.

Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah itu menambahkan, dibandingkan minimarket atau supermarket, harga komoditas di KPRI Bhakti Praja lebih murah karena pasokan komoditas sudah dibeli tiga bulan sebelumnya. Strategi tersebut untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan saat Ramadan.

“Semua (pasokan) sudah dibeli tiga sampai empat bulan yang lalu. Tujuannya agar harga-harga itu dijual pada saat ini tidak naik. Itu strategi yang kami lakukan sehingga harga kebutuhan-kebutuhan menjelang lebaran seperti emping melinjo, mete, kue beras, gula semuanya pada harga yang wajar, sangat murah. Ini kesempatan anggota untuk menikmati,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait