Awal 2018 Jateng Surplus Beras 900 Ribu Ton

  • 20 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Kendal – Awal 2018 pasokan beras di Jawa Tengah diprediksi surplus mendekati angka satu juta ton pada saat masa panen raya pada Januari-Maret 2018 nanti.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat melakukan panen perdana padi Masa Tanam I Tahun 2017 bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi di Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, Rabu (20/12).

Menurut Heru pada masa panen nanti akan dihasilkan 3 juta ton gabah kering giling atau 1,7 juta ton beras pada Februari-Maret 2018 mendatang. Dengan kebutuhan beras masyarakat Jawa Tengah yang berkisar 800 ribu ton beras, maka diperkirakan surplus beras sekitar 900 ribu ton.

“Diperkirakan panen gabah kering giling bisa mencapai kurang lebih 3 juta ton sampai bulan Februari-Maret. Kalau dijadikan beras kurang lebih 1,7 juta ton, yang dimakan warga membutuhkan sekitar 800 ribu ton. Sehingga kita masih surplus sekitar 900 ribu ton,” katanya.

Heru mengatakan tercapainya ketahanan pangan di Jawa Tengah itu harus terus ditingkatkan agar tercapai kedaulatan pangan. Karenanya seluruh daerah di Jawa Tengah harus mampu menjaga lahan-lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan secara tak terkendali.

“Kita  bisa mencukupi karena tanah kita subur, tentu saja kita harus menjaga supaya lahan-lahan pertanian tidak dialihfungsikan tanpa terkendali,” ujarnya.

Kepala BKP Kementan RI Agung Hendriadi mengatakan pasokan beras nasional mengalami surplus sekitar sekitar 1 juta ton tiap bulannya. Hal tersebut karena seluruh provinsi dan kabupaten/ kota di seluruh Indonesia menjaga luas tanam tidak kurang dari satu juta hektare setiap bulan. Sehingga dari 1 juta hektare lahan tersebut dapat menghasilkan setidaknya 7 juta ton beras.

“Kalau 1 juta hektare produksinya mencapai 7 juta ton, jika rendemennya 50 persen berarti kita dapat 3,5 juta ton. Konsumsi nasional kita sekitar 2,5 juta ton, jadi sebetulnya setiap bulan kita sudah surplus,” katanya.

Agung menambahkan dengan surplus tersebut sudah tidak ada lagi kata paceklik dan harus mengimpor beras dari negara lain. Sebab sudah bisa memenuhi kebutuhan beras sendiri dan bahkan berlebih. Untuk itu, tidak hanya pemerintah namun juga petani harus ikut menjaga luas tanam serta stabilitas pangan, baik pasokan maupun harga.

Sementara itu jelang Hari Natal dan Tahun Baru, Agung memastikan pasokan pangan nasional masih aman. Sedangkan untuk lonjakan harga berbagai kebutuhan pokok masih dalam batas kewajaran, sehingga masyarakat dihimbau tidak perlu khawatir.

“Saya mohon bantuannya untuk bisa mengawal distribusi sampai kepada konsumen akhir agar tidak ada lonjakan harga. Yang nyumbat-nyumbat keran distribusi  ditangkapi aja,” ujarnya.

Selain melakukan panen perdana, Wagub Heru dan Kepala BKP juga meninjau Perusahaan Penggilingan Padi UD Sanjaya di Desa Cabean dan Gudang Bulog Katonsari Demak untuk memantau harga dan pasokan beras.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait