Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Api Semangat Belajar Si Kembar Berkobar, Karena Sekolah Kemitraan Gubernur Luthfi
- 13 Jul
- ikp
- No Comments

KENDAL – Di sebuah rumah sederhana di sudut gang kecil Desa Truko RT 3 RW 6 Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, tinggal dua gadis kembar yang penuh semangat untuk belajar, putri pasangan Rohmat dan Hidayah. Mereka adalah Fitriyatul Lutfiyah dan Tazkiyatul Lutfiyah.
Sejak lulus SD, si kembar, begitu mereka karib disapa, melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah sekaligus mempertebal ilmu agama di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Kangkung. Tiga tahun berlalu, Fitri dan Tazki kini telah lulus dari MTs, dan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Kami saat ini mondok (Pondok Pesantren) dan sudah lulus MTs. Kami terus ingin melanjutkan sekolah yang lebih lagi,” kata Fitri, saat ditemui di rumahnya, baru-baru ini.
Namun, keinginan untuk terus bersekolah itu terkendala kondisi ekonomi keluarga. Ayah mereka hanya buruh tani, yang penghasilannya tak menentu mengikuti musim. Sedangkan sang ibu, setiap pagi mengayuh sepeda onthel, menjajakan sayuran dan jajan tradisional dari kampung ke kampung.
“Kami menyadari, hidup kami sederhana. Bapak buruh tani dan ibu jualan keliling,” lanjut Fitri.
Hingga pada suatu hari, harapan itu datang lewat program Sekolah Kemitraan yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Program itu menjembatani siswa dari keluarga tidak mampu, untuk melanjutkan sekolah menengah dengan dukungan penuh dari pemerintah.
Siswa kurang mampu yang tidak diterima di sekolah negeri, berkesempatan menempuh pendidikan di sekolah swasta gratis, dengan pembiayaan dari pemerintah.
Lewat program ini, si kembar akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di SMA NU Ma’arif Kangkung tanpa dipungut biaya sepeser pun, hingga tiga tahun ke depan.
“Alhamdulillah kebetulan pas lulus MTs ini ada program sekolah kemitraan, dan kami salah satunya yang menerima beasiswa itu,” timpal Tazki.
Menurut Tazki, program dari Gubernur Luthfi sangat membantu bagi siswa kurang mampu, untuk terus bersemangat dalam mewujudkan cita-citanya. Selain itu, dapat meringankan beban orang tua.
“Kami senang dengan adanya program sekolah kemitraan. Kami akan terus semangat belajar. Kalau saya bercita-cita ingin jadi pengusaha, dan Fitri ingin jadi guru,” ungkapnya.
Rasa bahagia itu juga diungkapkan Rohmat, ayah mereka. Ia mengatakan, program sekolah kemitraan baru ada di era kepemimpinan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
“Dangat senang karena kami terbantu. Saya ini kan hanya buruh tani dengan kondisi kesehatan yang sudah kurang baik. Saya sudah disarankan dokter untuk jangan terlalu berat bekerja,” paparnya.
Sehingga, dengan adanya sekolah kemitraan, membuatnya tidak lagi memikirkan biaya pendidikan anaknya.
“Anak saya itu empat. Yang terakhir ini ya si kembar. Semoga mereka berdua nantinya menjadi anak yang solehah berguna untuk keluarga, bangsa, dan agama,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Kesiswaan di SMA NU Maarif Kangkung, Meilinda Estuningsih menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi terhadap program sekolah kemitraan, karena mendorong kemajuan pendidikan terutama di wilayah Kecamatan Kangkung.
“Jadi masih banyak masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, sehingga program ini sangat membantu, supaya anak terus sekolah dan tidak putus sekolah,” tuturnya.
Untuk saat ini, sudah ada total 14 siswa program sekolah kemitraan dari kuota 36 siswa di sekolahnya. Siswa kemitraan nantinya akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa reguler yang lain. Hanya, pembiayaan gratis ditanggung oleh pemerintah.
“Kami perlakukan sama dengan siswa yang nonkemitraan. Kami tidak bedakan meskipun gratis dibiayai pemerintah, agar tidak terjadi kesenjangan sosial,” jelas Meilinda.
Menurutnya, program sekolah kemitraan selaras dengan semangat SMA NU Maarif Kangkung.
“Artinya program Bapak Luthfi sudah searah dengan sekolah kami, yaitu semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama, mau dari kalangan apa pun, untuk tujuan peningkatan SDM yang lebih baik,” tandas Meilinda. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)