Angka Kemiskinan Ditarget 10,40 %

  • 27 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Penurunan angka kemiskinan masih menjadi prioritas Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di tahun terakhirnya memimpin Provinsi Jawa Tengah. Dia menargetkan pada 2018 nanti angka kemiskinan turun pada kisaran 10,40-9,93 persen.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat mengikuti Rapat Paripurna DPRD Jawa Tengah dengan agenda Penjelasan/ Jawaban Gubernur Jawa Tengah Atas Pendapat Badan Anggaran dan Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Jawa Tengah Terhadap Penyampaian Nota Keuangan Rancangan APBD Jawa Tengah TA 2018 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jawa Tengah, Senin (27/11). Menurutnya, untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan tersebut pihaknya masih akan terus mengembangkan strategi pengurangan beban pengeluaran dan ketimpangan, meningkatkan pendapatan, pengembangan UMKM, sinergitas serta kerja sama penanganan lintas sektor, pelibatan swasta, perguruan tinggi, perbankan, unsur masyarakat, pemerintah pusat serta kabupaten/ kota.

“Upaya pengurangan beban pengeluaran dan ketimpangan dilakukan dengan menyinergikan program perlindungan sosial oleh pemerintah pusat. Kepada kelompok masyarakat miskin yang belum terjangkau dilakukan melalui Kartu Jateng Sejahtera (KJS), jaminan kesehatan, program keluarga harapan, dan pengembangan SMK Jateng bagi masyarakat miskin dan bantuan siswa miskin,” katanya.

Strategi penanggulangan kemiskinan pada 2017, imbuh gubernur, terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan dari 13,27 persen pada 2016, menjadi 13,01 persen pada periode Maret 2017 atau sebanyak 45 ribu jiwa. Karenanya, intervensi pemberdayaan kepala rumah tangga produktif dan pengembangan UMKM akan terus ditingkatkan, agar bisa mendukung peningkatan kesempatan perluasan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Dijelaskan, dukungan terhadap pemberdayaan kepala rumah tangga miskin produktif dan UMKM dilakukan dengan memberikan pendampingan dan pelatihan, akses permodalan dengan suku bunga rendah, serta memberikan pelayanan pemasaran. Sehingga, mempermudah mereka menjual produk ke konsumen dan membangun pangsa pasar guna pengembangan usaha yang lebih luas.

“Penguatan perekonomian masyarakat pedesaan dilakukan melalui program pengembangan infrastruktur pedesaan, peningkatan akses air minum, sanitasi lingkungan dan stimulan pemugaran  RTLH bagi pemerintah desa,” ujarnya.

Tingkat pengangguran terbuka juga ditarget turun menjadi 4,13 persen pada 2018, setelah sebelumnya mengalami penurunan dari 4,63 persen pada 2016 menjadi 4,57 persen pada periode Agustus 2017.

“Program kerja untuk mencapai target tingkat pengangguran sebesar 4,13 persen, yaitu melalui peningkatan kualitas, produktivitas, dan kompetensi SDM tenaga kerja. Selain itu juga memfasilitasi pembinaan keterampilan, program tanggam (link and match) antara sektor pendidikan dan sektor industri,” pungkasnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait