Ambil Satu Peran Saja 

  • 16 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – “Di daerah saya, di Cepogo Boyolali itu produksi sayur, susu dan daging sapinya banyak. Tapi, mengapa kita tidak mengekspornya?”

Pertanyaan itu mengemuka dari Candri Andi Riawan saat Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP memberikan Kuliah Umum di Universitas Tunas Pembangunan, Kamis (16/11).

Mendapat pertanyaan itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan, seorang mahasiswa mesti membiasakan mengumpulkan data dulu sebelum menyampaikan pertanyaan. Apalagi, saat ini mencari data tidak sulit, karena terbantu oleh kecanggihan teknologi.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun kemudian menjelaskan, Indonesia belum bisa mengekspor daging sapi karena belum mampu mencukupi kebutuhan nasional. Selain itu, masih dibutuhkan teknologi pembibitan yang lebih canggih, tanpa mengesampingkan dampak lingkungan. Sementara untuk produk sayur mayur dari Cepogo, sudah diekspor ke Singapura.

Lebih lanjut, Ganjar membeberkan, masih banyak masalah bangsa, khususnya di bidang ekonomi yang belum terselesaikan. Tak hanya dari sisi pertanian dalam arti luas, tapi juga kehutanan maupun industri.

“Produksi kertas kita juara. Bahan dasarnya kayu. Maka apapun produk yang dibuat dari kayu, luar biasa. Dampaknya deforestasi. Penggundulan hutan,” katanya.

Dampak dari industri berbahan baku kayu yang sudah bisa diprediksi, menurut gubernur, mesti sudah dipikirkan alternatifnya. Misalnya, menggunakan bahan baku rumput laut.

“Riset kemaritiman menunjukkan kertas bisa dibuat dari rumput laut. Tapi kita belum menggunakan. Perguruan tinggi, mahasiswa, inilah tempat untuk menyelesaikan persoalan. Bagaimana melakukan riset-riset. Yang dari hulunya, kampus, ilmu pengetahuan, laboratorium, dilakukan hilirisasi, sehingga bisa diproduksi,” urai alumnus UGM ini.

Ditandaskan, mahasiswa mesti mengerjakan tantangan dunia dari sisi SDM. Caranya cukup dengan mengambil satu peran saja yang spesifik.

“Terbayangkan nggak, kalau sekitar 253 juta penduduk Indonesia, mereka ambil satu spesifikasi saja yang detil. Saya yakin kita akan lebih hebat dari negara lain,” ucapnya.

 

Majukan Sangiran

 

Selain berbagi dengan para mahasiswa, Ganjar juga menyapa siswa SMA/SMK di SMA N 1 Gondang Sragen dalam program Gubernur Mengajar. Kepada para siswa, Ganjar memberikan pertanyaan bagaimana cara memajukan Sangiran.

Seorang siswa bernama Arga mengaku ingin mengemas pelajaran mengenai Situs Sangiran dengan menarik agar tidak membosankan. Tak hanya bagi pelajar di tingkat menengah, tapi juga bagi anak usia dini dan sekolah dasar.

Kula sediakke tempat kersane pelajar saged ningali lan gampil memahami. Materi ingkang disampekke berkaitan kaliyan Sangiran dan kehidupan masyarakat zaman dulu, ” jelasnya dalam bahasa Jawa dan Indonesia.

Jawaban Arga mendapat apresiasi Ganjar. Sangiran memang masih perlu ditata agar menjadi tempat wisata yang menarik. Sehingga, mampu mendatangkan banyak wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Banyaknya wisatawan yang datang, akan dapat membantu perbaikan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Ora ana panggonan kayak Sangiran sing peninggalane purbakalane akeh banget. Ning ora cukup nek gur kayak ngono. Eman-eman. Masyarakat Sangiran isih akeh sing kesejahteraane kurang apik. Nek Sangiran bisa dikembangke, ditata sing apik, pariwisatane maju, sak donya teko,” tutupnya.

 

Penulis: Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait