Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Ahmad Luthfi Apresiasi Pemkab Pati Gandeng TNI-Polri, Sejahterakan Petani
- 08 May
- ikp
- No Comments

PATI – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Pati yang menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri, dalam mewujudkan swasembada pangan. Sebab, program itu juga sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
Dia berharap hal serupa dapat direplikasi oleh kabupaten/ kota lain di Jawa Tengah.
“Saya sebagai Gubernur mengapresiasi Bupati Pati yang telah melakukan kegiatan ini. Nanti perlu dicontoh oleh kabupaten lain, sehingga swasembada pangan di Jawa Tengah bisa ter-cover,” kata Luthfi, saat memberikan arahan pada Penandatanganan Dukungan TNI-Polri Terhadap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Petani, di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (8/5/2025).
Acara itu dihadiri oleh 511 personel Babinsa dan 254 Bhabinkamtibmas, di 401 desa/ kelurahan se-Kabupaten Pati. Hadir juga Wakapolresta Pati, Komandan Kodim 0718/Pati, seluruh Kapolsek dan Danramil, serta perwakilan kecamatan dan sejumlah pejabat Pemkab Pati.
Menurut Luthfi, kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan itu tidak sebatas dukungan saja. TNI dan Polri harus melakukan praktik nyata di lapangan. Mulai dari pemetaan wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau, pemetaan fungsi saluran air, potensi tanaman, permasalahan yang dihadapi petani, sampai mengawal pada masa panen.
“Dukungan ini sangat perlu, karena Pemda tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari seluruh instansi vertikal, termasuk TNI-Polri” katanya.
Luthfi menambahkan, hampir seluruh daerah di Jawa Tengah surplus padi. Hal itu yang tentunya harus dijaga dan ditingkatkan. Apa yang dilakukan Pemkab Pati, menurutnya sudah bagus, karena setelah kebutuhan padi surplus, yang dikejar berikutnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ini bisa jadi pioner dalam swasembada pangan. Secara umum di Jawa Tengah luasan tanam tahun 2024 sebesar 1,5 juta hektare, dengan hasil panen 8,8 juta ton, dan berkontribusi sebesar 16,5 persen kebutuhan padi nasional,” katanya.
Bupati Pati Sudewo mengatakan, seluruh petani di Kabupaten Pati harus meningkat kesejahteraannya. Hal itu terus diupayakan, salah satunya dengan menggandeng TNI-Polri.
“Ini kesempatan emas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dengan cara peningkatan produktivitas. Saat ini produktivitas padi di Pati 6,5 ton per hektare, dan diupayakan dapat meningkat menjadi 10 ton per hektare. Maka tagline kami adalah ’10 Ton Bisa’, itu sudah ada contohnya di Pati,” katanya.
Program 10 Ton Bisa tersebut, juga sudah didukung oleh seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Pati. Keterlibatan TNI-Polri, dalam hal ini Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dapat menyemarakkan program itu, sehingga dapat dicapai bersama.
“Tahun 2024 produksi padi di Pati mencapai 350 ribu ton. Kebutuhan untuk Pati 150 ribu ton, surplus 200 ribu ton. Artinya sudah surplus dan swasembada beras. Maka derajatnya harus dinaikkan dengan petani harus sejahtera. Kami juga siapkan produksi-produksi unggulan selain padi,” ungkapnya. (Humas Jateng) *ul