Adopsi Sistem Industri Jepang, Siapkan Lulusan SMK Go Internasional

  • 09 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Setelah menjalin kerja sama magang bagi siswa SMK di sejumlah perusahaan terkenal di Jepang, Gubernur Jawa Tengah terus mengembangkan peluang kerja sama di negara tersebut. Tak hanya magang, pihaknya mendorong agar para pelajar dapat langsung bekerja di negeri Matahari Terbit itu.

“Namun memang standar yang diterapkan Jepang sangat tinggi. Untuk itu, saya berkeinginan mengadopsi sistem yang digunakan oleh sejumlah perusahaan di Jepang untuk menyiapkan lebih dini tenaga kerja dari Jawa Tengah agar lebih siap kerja dan bukan magang lagi,” katanya saat menemui perwakilan dari perusahaan PT Meisou Ind Jepang di Puri Gedeh, Rabu (9/1).

Pengadopsian sistem dari Jepang tersebut lanjut Ganjar dapat diterapkan sebagai bagian dari kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Nantinya, seluruh SMK di Jateng dapat menerapkan kurikulumnya berbasis kebutuhan dunia kerja internasional, salah satunya Jepang.

“Kami ingin siapkan tenaga SMK itu untuk bisa magang bahkan kerja di Jepang. Tidak hanya di Jepang, namun di berbagai negara lain di dunia karena kami ingin lulusan SMK di Jateng dapat go internasional,” beber mantan anggota DPR RI ini.

Pihaknya ingin pengadopsian sistem kerja perusahaan asing di SMK Jateng dapat dilakukan secepatnya. Jika saat ini membutuhkan waktu sembilan bulan untuk proses pelatihan tenaga kerja, dengan adopsi sistem itu proses pelatihan dapat dipangkas.

“Kalau kita bisa adopsi, maka nanti anak-anak bisa diberikan pilihan, kalau mau kerja di Jepang ini yang harus disiapkan, baik bahasa, kultur kerja, kesehatan dan sebagainya. Nanti tinggal kami temukan dengan para pengusaha dari perusahaan internasional yang ada,” tegas gubernur.

Pengadopsian sistem tersebut, lanjut Ganjar, selain akan membuat kesempatan kerja para tenaga kerja asal Jateng semakin terbuka, juga akan meningkatkan kualitas tenaga kerja di negara tujuan.

“Jadi kami berharap mereka jadi tenaga ahli, bukan tenaga yang bekerja di bidang domestik dan bagian ‘belakang’. Dengan sistem yang dibangun dengan baik sejak dini, maka diharapkan tenaga kerja asal Jateng dapat menduduki jabatan-jabatan strategis,” pungkasnya.

Sementara itu, perwakilan dari PT Meisou Ind Jepang, Yoshitada mengatakan jika pihaknya sudah melihat kondisi anak-anak SMK di Jawa Tengah. Menurutnya, secara kualitas siswa-siswa SMK di Jateng sudah sangat bagus.

“Kami juga sudah melihat secara langsung, anak-anak ini harta yang sangat luar biasa, saya berharap bisa dibawa ke Jepang untuk belajar demi masa depan bangsa dan negara,” kata dia.

Yoshitada berharap kepada pemerintah khususnya Pemprov Jateng untuk mempersiapkan sejak dini jika berkeinginan anak-anak SMK dapat berkarier ke dunia internasional.

“Kami meminta persiapannya sejak dini, kursus bahasa asing dimana anak-anak bekerja juga harus dilakukan secara intens. Kalau itu dilakukan, maka saya yakin anak-anak SMK Jateng dapat bersaing di dunia kerja internasional,” tutupnya.

 

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait