Jateng Terima Anugerah Budhipura 2018

  • 14 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan Anugerah Iptek Budhipura 2018 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Penghargaan tersebut sebagai apresiasi kepada pemprov atas prestasi dalam penguatan sistem inovasi di wilayahnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah, Sudjarwanto Dwiatmoko Penganugerahan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-23 tersebut, merupakan kali keempat diterima Pemprov Jateng. Pertama, Anugerah Budhipura kategori penguatan kelembaaan Iptek pada 2013, kemudian Anugerah Budhipura kategori sumber daya Iptek pada 2014, serta Anugerah Budhipura Kencana pada 2015. Sedangkan 2016 dan 2017 Pemprov Jateng tidak mengikuti penganugerahan tersebut.

“Selain pemprov, di tingkat kota dan kabupaten, Kota Magelang dan Kota Sragen juga mendapatkan Anugerah Iptek 2018 kategori Budhipraja,” ujarnya usai menyerahkan piala penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, H Ganjar Pranowo di Kantor Gubernur, Selasa (14/8).

Sudjarwanto menjelaskan, penghargaan tersebut menunjukkan Provinsi Jawa Tengah telah memberikan kontribusi yang cukup besar di Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Termasuk memberikan iklim yang kondusif sehingga terjadi sinergitas penerapan Iptek baik yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi, industri kecil, menengah, dan besar, serta pemerintah dan masyarakat di Jateng.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan,  hilirisasi seluruh hasil riset akan dilakukan pihak Litbang Jateng, supaya manfaat penelitian yang diterima masyarakat dapat dirasakan dan diterapkan untuk kepentingan bersama.

“Saya mengapresiasi penghargaan ini, dan semoga menjadi pemacu riset-riset lainnya kemudian mengembangkannya. Terlebih selama ini banyak orang hanya melakukan penelitian sementara pengembangannya kurang. Setelah diteliti, siapa yang mengembangkan dan siapa yang memproduksi,” beber gubernur.

Ia berharap peneliti eksak lebih banyak atau semakin meningkat, sebab selama ini lebih banyak peneliti bidang sosial atau ekonomi. Guna mengembangkan riset di berbagai disiplin ilmu, gubernur meminta para peneliti menggandeng perguruan tinggi, lembaga riset ataupun LSM yang peduli terhadap iptek.

Ganjar mencontohkan terciptanya mobil pedesaan di Jawa Tengah, inovasi sepeda motor berbahan bakar listrik. Meskipun masih ada kekurangan dan komponennya belum 100% lokal, tapi sudah ada perusahaan otomotif di Semarang yang sudah memproduksi dan memasarkan ke berbagai daerah.

Tidak kalah penting adalah penerapan teknologi tepat guna di bidang pertanian. Mengembangan iptek guna memecahkan berbagai persoalan pertanian, termasuk masalah petani, buruh tani, serta pascapanen. Selain itu, menyelesaikan persoalan kekeringan di berbagai daerah. Misalnya mengubah angin menjadi air. Teknologi tersebut ada di Israel dan diterapkan di Afrika Selatan.

“Bisa tidak kita mempelajari itu untuk kita produksi, sehingga dengan suatu alat penyedot angin itu bisa muncul air yang langsung bisa dikonsumsi. Dunia sudah sedemikian maju,” harapnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait