2019, Jangan Ada Program Infrastruktur Lanjutan Mangkrak

  • 12 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir Mochamad Basoeki Hadimoeljono MSc PhD menegaskan agar instansi vertikal terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota memastikan program infrastruktur yang dimulai tahun ini tidak boleh mangkrak pada 2019. Program-program infrastruktur harus selesai sesuai dengan target.

“Ini acara tahunan. Kita berdiskusi dengan Kepala Bappeda Provinsi, kepala dinas PUPR provinsi untuk program 2019. Pastikan tidak ada program-program yang dimulai tahun 2018 mangkrak. Kalau ada bendungan, ada irigasinya dimulai. Desainnya harus sudah disiapkan,” tegasnya saat menghadiri Pembukaan Konsultasi Regional Kementerian PUPR di Kantor Balai Ujicoba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman, Senin (12/2).

Basoeki menjelaskan, program infrastruktur pada 2019 pun diharapkan berbasis masyarakat, padat karya, dan tunai. Dengan begitu dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga.

“Jadi tahun 2019 nanti program infrastruktur berbasis masyarakat, padat karya, tunai. Bisa dibayar harian atau mingguan karena tujuannya adalah untuk mendistribusikan uang ke desa, untuk menciptakan lapangan kerja di desa langsung,” jelas mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU itu.

Pada acara tersebut, Basoeki juga membeberkan tentang penanganan darurat rob di kawasan Kaligawe yang menjadi sorotan awak media. Pihaknya mengirimkan lima pompa sebagai solusi sementara rob yang terjadi di Kota Semarang itu.

“Di sana ada rob dan rusak jalannya. Jam 11.30 saya sudah minta pompa, mobile dari Jakarta, sudah dikirim lima (pompa). Mudah-mudahan ini sudah sampai ke lapangan dan siang ini sudah bisa kering. Itu (solusi) sementara karena pekerjaan robnya belum selesai,” bebernya.

Sementara itu, pemasangan dua pompa permanen untuk mengatasi rob, yaitu pompa berkapasitas 12 m3/detik dan 10 m3/detik akan dilakukan paling cepat bulan depan.

“Kita mau masang pompa permanen. Yang satu 12 m3/detik dan satunya 10 m3/detik. Sehingga itu bisa mengendalikan (rob).  Pompa yang permanen akan datang bulan depan. Apalagi kalau nanti kita bikin Tol Semarang-Demak melalui laut. Itu sudah pasti selesai (rob) karena itu tanggul,” tambahnya.

Mengenai Tol Semarang-Demak yang digadang-gadang dapat mengatasi rob di kawasan Kaligawe, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menjelaskan, pada aspek peninjauan lokasi (penlok) tidak mengalami kendala berarti. Kementerian ATR/BPN juga sudah memberikan persetujuan atas tata ruangnya. Konstruksi Tol Semarang-Demak dijadwalkan dimulai pada Agustus tahun ini.

“Harapan saya proyek-proyek strategi nasional di bidang PUPR di Jawa Tengah akan sesuai target. Termasuk Tol Semarang-Demak. Itu persetujuan dari Menteri ATR/BPN kan baru saja (diberikan). Sekarang kita tunggu Amdalnya dari pusat. Kalau itu selesai, baru proses selanjutnya. Kami sudah menjadwalkan nanti bulan Agustus 2018 Insya Allah sudah konstruksi. Mohon doanya,” ujarnya kepada awak media.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait