UMKM Jateng  Sumbang Kontribusi Pengentasan Kemiskinan Hingga 50%

  • 17 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah tak bisa dilepaskan dari keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, berkat roda perekonomian yang digerakkan, UMKM berkontribusi sekitar 50 persen dalam pengentasan kemiskinan.
Pengamat ekonomi dari Unika Soegijapranata Semarang  Shandy Jannifer Matitaputty menilai, penurunan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebanyak 63.830 orang seperti yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini, merupakan capaian yang menggembirakan. Dari sejumlah program pemprov dalam pengentasan kemiskinan, UMKM memiliki peran yang besar. Sebab, jika warga miskin mendapat keterampilan dan modal sehingga bisa merintis UMKM, mereka akan mendapat penghasilan yang kontinyu. Bahkan, mereka bisa mempekerjakan kaum perempuan.
“Kita tahu kebanyakan pelaku UMKM adalah perempuan. Sehigga dia bisa menjadi penopang penghasilan suaminya. Yang bekerja di dalam rumah tangga juga untuk menjaga ketika suaminya punya pekerjaan yang penghasilannya tidak tetap,” imbuh dia, saat ditemui di kampusnya, Jumat (17/1/2020).
Dari pengamatan yang dilakukannya, Shandy mengungkapkan jika jumlah UMKM binaan di Jateng dan omsetnya meningkat cukup tinggi. Hal itu membawa pengaruh yang besar untuk pengentasan kemiskinan.
“Jumlah UMKM sudah melebihi 13 ribu UMKM, dan omsetnya sekarang tinggi. Ya 50 persen kontribusi pengentasan kemiskinan ditopang dari UMKM,” kata Shandy,
Tak hanya itu, dia melihat UMKM di Jateng juga tertib dalam membayar pajak. Sehingga roda ekonomi bisa terus berputar.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengakui, saat ini UMKM memang tengah menggeliat. Peningkatannya terhitung cepat.
“Kami mencatat jumlah UMKM di Jawa Tengah 4.174.210 unit. Dari jumlah itu, untuk usaha besar 3.358 unit, usaha menengah 39.125 unit, usaha kecil 354.884 unit, dan usaha mikro 3.776.843 unit. Sementara berdasarkan data sensus ekonomi nasional BPS tahun 2016 tercatat ada ratusan ribu unit UMKM binaan provinsi. Yaitu 159.308 unit,” beber Ema.
Dia menerangkan kontribusi sektor KUKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami peningkatan. Seperti pada 2016 kontribusinya mencapai 4,98 persen, 2017 sebanyak 5,26 persen, dan 2018 tercatat 5,23 persen. Dia optimistis jika potensi UMKM dimaksimalkan, tentu kontribusi terhadap PDRB Jateng semakin besar.
Sejauh ini, pihaknya getol memberikan pendampingan terhadap UMKM yang tersebar di 35 kota dan kabupaten di Jateng. Ada pula beberapa program untuk membina UMKM menjadi lebih maju. Seperti halnya pelatihan, kerja sama dengan pihak terkait seperti perbankan,  BUMN, atau pemerintah daerah lain diperkuat.
“Kami juga menargetkan sedang membuat sistem biar UMKM by name by address, biar terpantau aset mereka, dan perkembangannya bisa terpantau,” jelas Ema. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait