Tradisi Unik SMKN Jateng, Harus Habiskan Makanan Temannya

  • 16 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Seratus dua puluh siswa baru SMK Negeri Jawa Tengah menjalani hari pertama masuk sekolah. Tak hanya orientasi belajar dan perkenalan asrama, mereka juga belajar hal-hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Menghabiskan makanan teman, salah satunya.

Ya, SMK Negeri Jateng adalah sekolah boarding school alias seluruh siswanya diasramakan secara gratis. Tak cuma itu. Mereka yang 100 persen berasal dari keluarga miskin itu mendapatkan fasilitas lengkap. Dari makan tiga kali sehari hingga seragam dan buku pelajaran.

Nah, dalam hal makan, ada satu peraturan yang sudah mentradisi di sekolah yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada 2014 itu. Setiap kali makan habis. Jika ada sisa, maka teman sebelahnya wajib bantu menghabiskan.

Kebiasaan baru lainnya adalah bangun pagi sebelum subuh menjelang. Mengikuti kakak-kakak kelasnya, para siswa baru berjamaah di masjid. Setelahnya kerja bakti membersihkan lingkungan asrama dan sekolah.

Hal-hal sederhana seperti itu mungkin mengagetkan dan membuat canggung bagi sebagian besar siswa. Tapi semua itu membentuk karakter siswa untuk saling membantu dan disiplin dalam keseharian.

Tegar Riyanto, salah satunya. Menurut alumni SMP Negeri Sapuran Wonosobo ini suasana makan pagi menjadi keunikan pertama yang dirasakannya. Ia harus berbaris rapi bersama kelompoknya, kemudian duduk tegap menghadap lauk di meja makan.

Dan ternyata tidak boleh asal ambil makanan. Pimpinan regu harus laporan dulu pada perwira bahwa anggotanya sudah lengkap, kemudian berdoa. Ketika laporan mau makan, ada ketentuan menggunakan tiga Bahasa. Senin dan Selasa Bahasa Inggris, Rabu Kamis Bahasa Jawa, Jumat dan Sabtu Bahasa Indonesia.

“Paling unik dan agak aneh ketika tahu ada aturan saling membantu menghabiskan makanan kalau ada satu teman yang tidak habis sebagai bentuk saling membantu,” katanya.

Wakil Kepala SMK Negeri Jateng Bidang Humas Suyoto mengatakan, sebanyak 120 siswa baru merupakan hasil seleksi dari ribuan pendaftar. Selain seleksi administratif, ada juga kunjungan ke rumah siswa untuk verifikasi data.

Dijelaskan, para siswa datang ke asrama pada Minggu (14/7/2019) pagi. Meski belum ada kegiatan belajar mengajar, para siswa yang datang kemarin, diberikan pengarahan tentang aturan di sekolah, di asrama, serta pembagian kamar atau barak.

Para orang tua yang mengantar pun di hari pertama itu juga secara resmi melepas anak-anaknya. Isak tangis dan keharuan menghampiri para orang tua. Maklum, selama tiga bulan ke depan, mereka tak bisa bertemu buah hatinya.

“Di SMK Negeri Jateng ini, para siswa dipenuhi kebutuhan sehari-harinya agar teratur, patuh, tidak egois, muncul kebersamaan, dan peduli dengan teman seangkatannya maupun kepada kakak kelas,” jelas Suyoto.
Dengan kedisiplinan tinggi, tak heran SMK Negeri Jateng mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas jempolan. Setiap kali wisuda, 70 persennya lulusan, langsung diserap sejumlah perusahaan besar.

Prosesi wisuda sekolah di Jalan Brotojoyo Semarang ini juga unik. Mereka diwisuda langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Yang hadir pun tak cuma orang tua atau saudara, namun perwakilan perusahaan-perusahaan ternama. Mereka langsung menawari kerja, atau kalau mau kuliah disediakan beasiswa. (Humas Jateng)

Berita Terkait