Tenis Tunggal Putri Indonesia Melaju ke Final

  • 22 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Petenis muda Indonesia ASEAN Schools Games (ASG) 2019 Janice Tjen melaju ke babak final setelah dalam babak semifinal mengalahkan petenis Thailand Lanlana, di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang, Senin (22/7/2019). Atas kemenangannya itu, Janice melaju ke babak final.

Janice mengakui Thailand merupakan saingan terberat untuk ditaklukkan, karena permainan lawan yang dianggap agresif. Sehingga ia harus mengimbangi dengan lincah.

“Kesulitannya lawan (Thailand) mainnya agresif banget. Jadi mesti harus benar-benar lari untuk semua bola sih. Jadi ya kayak bikin lawan jadi lebih down,” ungkapnya saat ditemui usai bertanding melawan Thailand.

Namun, perjuangannya tak sia-sia. Dia yang membawa nama Indonesia unggul dua set langsung atas Thailand dengan skor 7-5 dan 6-4. Janice pun merasa senang telah berhasil mengalahkan saingan terberat yang dihadapi pada ASG kali ini. Tak berpuas hati, ia bertekad tampil all out pada pertandingan final, Selasa (23/7/2019) besok.

Seneng banget, tapi kan harus tetap fokus kan untuk besok persiapan, next terakhir sih. Seneng boleh tapi harus tetap fokus,” jelas gadis yang mengidolakan petenis dunia Simone Halep ini.

Mengingat saat ini mulai memasuki musim kemarau dengan cuaca cukup panas di lapangan, Janice mengantisipasi dengan memperbanyak minum air putih. Hal itu agar stamina tubuh terus terjaga dan tetap prima hingga pertandingan usai.

Sementara itu, semangat membara diberikan sejumlah siswa SMP Negeri 10 Semarang untuk mendukung kontingen Indonesia. Lengkap dengan jersey, balon dan terompet bercorak ASG 2019, mereka bersorak memberikan dukungan untuk atlet Indonesia yang tengah berlaga.

Pembina OSIS SMPN 10 Semarang, Karsiyah mengungkapkan, sebagai salah satu sekolah yang dekat dengan venue ASG Stadion Tri Lomba Juang, sudah semestinya siswa di sekolahnya memberikan dukungan dan semangat bagi Tim Indonesia hingga pertandingan usai. Khususnya, pada cabang olahraga tenis lapangan, tenis meja dan atletik. Setiap cabang olahraga, pihaknya mengerahkan 48 siswa dengan dua guru pendamping.

Tidak semata-mata menjadi suporter untuk kontingen Indonesia, ia berharap dengan menyaksikan pertandingan kelas internasional ini, siswa dapat termotivasi dan mengasah kemampuan yang dimiliki. Sehingga mereka pun bisa berprestasi.

“Dengan melihat kejuaraan seperti ini, di samping menyemangati pemain Indonesia, diharapkan timbul motivasi untuk menjadi juara dalam berbagai bidang kemampuan mereka,” ungkap Karsiyah saat ditemui di bangku penonton pada cabang olahraga tenis meja.

 

Selain itu, ia memiliki harapan besar, penyelenggaraan ASG XI/2019 di Semarang dapat memberikan dampak yang signifikan dari berbagai aspek. Baik sosial, keamanan dan pariwisata, sekaligus sebagai ajang promosi Kota Semarang di kancah internasional.

“Ya mudah-mudahan dengan dilaksanakannya ASEAN Schools Games di Kota Semarang tahun ini bisa membukakan mata dunia internasional, kalau ternyata Semarang itu sebagai kota yang kondusif untuk kegiatan internasional. Jadi bisa menarik, mungkin bisa investasi, mungkin wisatawan dari mancanegara ke Semarang, karena di sini aman,” tambah Karsiyah.

Tak mau ketinggalan, pada momen perhelatan internasional ini, M Rafie Dzaky siswa kelas 9 SMPN 10 Semarang terus mengikuti perkembangan informasi ASG XI/2019 dengan klasemen perolehan medali sementara. Hingga Senin (22/7/2019), Indonesia masih memimpin.

“Harapan saya, tetap posisi nomor satu pertahankan, sampai hari selesainya tetap juara umum,” ungkapnya.

Rafie mengungkapkan menyaksikan pertandingan secara langsung dapat memotivasinya untuk terus belajar. Terlebih setelah melihat kerja keras para atlet yang belajar dari kecil hingga mewakili Indonesia pada ASG XI/2019 tahun ini.

“Semangat terus buat tim Indonesia, jangan menyerah,” imbuhnya. (Hi/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait