Tak Perlu Panik, Bandara Jenderal Ahmad Yani Gelar Simulasi Penanganan Corona

  • 30 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Simulasi penanganan novel Corona Virus tak hanya dilakukan di RSUP Dr Kariadi Semarang. Simulasi tersebut juga digelar di Bandara Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, yang diselenggarakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I Persero.

Kepala KKP Semarang, Ariyanti menuturkan, simulasi tersebut untuk mengantisipasi masuknya novel Corona virus, dari lalu lintas manusia melalui bandar udara. Khususnya, penanganan saat mendapati pasien yang dicurigai terinveksi virus tersebut.

“Mulai dari pengawasan tiap penumpang terutama yang datang dari luar negeri, scanner suhu tubuh. Jika ditemukan suhu tubuh tinggi, maka dilakukan pemeriksaan lanjut. Dan jika ada indikasi bisa dirujuk ke RSUD Kariadi, karena yang ditunjuk oleh pemerintah,” ujarnya, Kamis (30/1/2020)

Sebanyak 14 petugas khusus disiagakan untuk penanganan pencegahan virus berbahaya asal Wuhan, Tiongkok tersebut. Di antaranya dokter, paramedis, surveilans epidemiologi, petugas laboratorium dan pengendalian lingkungan.

“Bukan hanya itu, kita juga bekerja sama dengan beberapa instansi seperti bea cukai, imigrasi dan lainnya untuk berbagi peran masing-masing,” tuturnya.

Ditambahkannya, bak penanganan kasus yang sebenarnya, petugas dibekali alat dan perlindungan diri sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Bisa dilihat tadi, petugas memakai baju khusus, sepatu, sarung tangan dua lapis, masker, APD (alat pelindung diri) lengkap,” jelas Ariyanti.

Hingga saat ini, tegasnya, belum ditemukan kasus pasien yang terpapar novel corona virus, di Jawa Tengah.

“Belum ada, sampai saat ini belum ada,” katanya.

Sementara itu General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Hardi Ariyanti menambahkan, selain kesiapsiagaan petugas, juga disiagakan alat scanner tubuh untuk mendeteksi kondisi penumpang. Dan, disiapkan ruang pemeriksaan, isolasi dengan tekanan udara negatif, kapsul tekanan udara negatif.

“Ini baru satu-satunya simulasi yang dilakukan di bandara di Indonesia. Ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi terhadap novel corona virus,” ucapnya.

Tindakan lain, pihaknya juga telah menutup akses penerbangan Semarang-Tiongkok.

“Sudah kita tutup, sejak maraknya isi virus ini. Penutupan dilakukan sampai situasi dan kondisi kembali normal,” pungkasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait