Tak Hanya Pesan Pembangunan, Pesan Moral pun Harus Kuat

  • 25 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Grobogan – Bagaimana jika seorang laki-laki mendapati istrinya terus menuntut uang? Apalagi jika pendapatan suaminya pas-pasan. Tak jarang, hal itu memicu konflik di rumah tangga.

Keributan gara-gara masalah keuangan itu dimanfaatkan seorang lurah dengan menawarkan uang. Dengan catatan, suami istri itu mesti memilih jagoannya dalam pemilihan lurah mendatang.

Nek rumah tangga padhu, mesti ukarane duit. Aku arep menehi dalan kanggo kowe. Iki ana pemilihan calon lurah, iki ana duite. Tugasmu cuma mbadhum amplop, aja lali pilih jagoku,” ujar lurah.

Namun sang suami tidak terpengaruh dengan bujukan lurah, walau kehidupan ekonominya di bawah garis kemiskinan. Berbeda dengan sang istri yang tertarik dengan tawaran lurah, bahkan marah dengan suaminya yang dianggapnya kolot.

Sampeyan ki bodho pak. Wong sampeyan ora perlu nyambut gawe, ora kesel enthuk duit,” ungkap sang istri.

Persoalan yang sering dijumpai dalam keseharian itu diangkat Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Kendal pada Seleksi Pertunjukan Rakyat FK Metra, di Pendapa Kabupaten Grobogan, Rabu (25/4).

Persoalan berbeda diusung FK Metra Kabupaten Karanganyar. Mereka mengungkapkan mengenai kehidupan masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan dirinya, seperti tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Lebih memrihatinkan, maraknya minuman oplosan yang beredar bebas, sehingga banyak menelan korban jiwa.

Melihat perilaku warganya, bayan setempat memberikan pengertian pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu juga membiasakan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, sehingga tak merugikan diri.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah yang diwakili Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dra Evi Sulistyorini MM menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan event tersebut dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, khususnya jajaran Dinas Kominfo dan Bank Jateng.

Ditambahkan, seleksi keempat itu diikuti oleh enam kabupaten, yakni Kabupaten Grobogan, Semarang, Kendal, Demak, Karanganyar, dan Kota Salatiga.
Pertunjukan rakyat FK Metra yang makin berkembang dan berinovasi, diharapkan mampu menjadi media alternatif untuk mengedukasi dan menyampaikan segala hal terkait pembangunan Jawa Tengah.

“Ada pesan-pesan sosial yang harus kuat disampaikan, selain tentunya pesan-pesan pembangunan lainnya,” imbuhnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Dr Ir Mohammad Sumarsono MSi menambahkan, seleksi pertunjukan rakyat itu sebagai ajang kompetisi seni tradisional yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi pada masyarakat melalui seni pertunjukan rakyat masing-masing daerah.

“Sekaligus dapat uri-uri budaya kita yang adiluhung dan menanamkan budi pekerti yang baik sesuai dengan peran FK Metra, yaitu dalam rangka mewujudkan kearifan lokal budaya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya. (Di/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait