Sampaikan Pesan secara Benar dan Detail, Pelaku Pertunjukan Rakyat Harus Cerdas

  • 16 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

SURAKARTA – Kelompok kesenian tradisional yang digunakan sebagai media diseminasi informasi, tidak boleh salah dalam menyampaikan informasi. Jangan sampai informasi yang disampaikan kepada masyarakat menjadi bias.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Provinsi Jawa Tengah Daniel Hakiki, pada rapat koordinasi FK Metra 2022, di Sala View Hotel, Selasa (15/2/2022). Menurutnya, seringkali para pelaku seni pintar memainkan pertunjukan. Namun, seringkali kurang detail dalam memahami informasi.
“Guyonan boleh, tetapi guyonan yang kemudian tidak melenceng dari informasi yang disampaikan. Karena itu fatal jika salah,” ungkapnya.
Dicontohkan, kesenian tradisional yang ingin menyampaikan pesan tentang gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), di mana banyak pelaku seni yang malas belajar program tentang Germas. Akibatnya, terkadang isi dalam pertunjukan tersebut tidak tersampaikan dengan baik, hanya yang penting menjaga kesehatan.
“Ini yang sering keliru. Tidak kemudian mempelajari secara detail program Germas itu bagaimana,” tutur Daniel.
Setelah pelaku pertunjukan rakyat memahami pesan itu, lanjutnya, dibikin naskah dan adegannya seperti apa. Sehingga, nantinya pesan dapat tersampaikan secara utuh, benar, dan detail kepada masyarakat.
Senada, Ketua Teater Lingkar Suhartono menyampaikan, banyak kelompok seni yang menjadikan pesan sekadar tempelan. Misalnya, pertunjukan yang seharusnya menyampaikan pesan tentang keluarga berencana (KB), di mana dari awal pementasannya lakon tidak menampilkan cerita yang terkait dengan KB, tapi tiba-tiba menyebut KB.
Ujug-ujug (tiba-tiba) ada tempelan keluarga berencana,” ungkap Mas Ton, sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, kecerdasan sutradara, penulis naskah, maupun pemainnya mutlak diperlukan, sehingga lakon yg dibawakan itu mengalir dengan baik, tidak sekadar tempelan. Sebab, kalau pesannya hanya tempelan justru terkesan sponsor.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi menyampaikan, seperti tahun sebelumnya, untuk mendorong pemanfaatan media tradisional sebagai sarana diseminasi informasi, pihaknya akan menggelar Festival Pertunjukan Rakyat.
Disampaikan, mengingat masih dalam situasi pandemi, festival masih dilakukan secara virtual.  (Di/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait