Rugi Jika Medsos Hanya untuk Mencela

  • 06 Jun
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Siapa pelajar SMA/ SMK yang belum pernah mengakses internet? Tidak ada satu pun siswa yang hadir pada Pembukaan Kegiatan Edukasi Penggunaan Internet secara Cerdas Kreatif dan Produktif (Incakap) dan Whitelist di Kota Semarang, yang berlangsung di SMK Negeri 7 Semarang, Selasa (6/6), yang mengangkat jarinya.

Ya, internet sekarang ini sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat, termasuk di kalangan pelajar. Apalagi, internet dapat mudah diakses melalui smartphone.

Itu pula yang menjadi sorotan Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri, pada Pembukaan Kegiatan Edukasi Penggunaan Incakap. Menurutnya, kehadiran internet tidak bisa dibendung atau ditolak. Para orang tua maupun pendidik pun tidak bijak jika melarang anak-anaknya terpapar internet.

”Yang bisa kita lakukan adalah membekali anak-anak kita dengan pengetahuan yang cukup dan tameng yang kuat, agar internet ini tidak ’melukai’ anak-anak kita. Tetapi internet justru menjadi ajang kreasi yang positif,” beber gubernur.

Diakui, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, bagaikan pisau bermata dua, yang sama tajamnya. Di satu sisi, internet memberikan berbagai kemudahan, namun di sisi lain juga membawa dampak negatif. Idealnya, internet dapat menjadi alat untuk membantu dan mendukung tugas dan kehidupan masyarakat, jangan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak produktif.

Para pelajar juga dituntut memanfaatkan jaringan internet secara cerdas, kreatif, dan produktif (Cakap). Sehingga jaringan internet dapat berfungsi sebagai piranti untuk meningkatkan pengetahuan, memajukan pendidikan, dan memperluas kesempatan serta keberdayaan dalam meraih kualitas hidup yang lebih baik.

Gubernur mengingatkan pentingnya memanfaatkan teknologi whitelist, sebagai kontrol akses. Sehingga komputer atau jaringan tertentu hanya dapat mengakses domain yang “aman”. Dengan demikian, anak-anak akan terhindar dari konten-konten negatif dan tidak produktif, seperti pornografi, kekerasan, radikalisme, dan sejenisnya.

“Gunakan jaringan internet secara cerdas dan bijak. Hati-hati juga saat melakukan posting di dunia internet. Jangan sembarangan mem-posting atau men-share, apalagi berita-berita yang menyebarkan kebencian, memecah belah persatuan dan kesatuan, serta menebarkan keresahan dan kegalauan, padahal belum jelas sumbernya. Harus dipahami bahwa di dunia internet, bisa terdeteksi siapa yang mem-posting. Semua tercatat. Sekali melakukan kesalahan, walaupun bisa menghapus posting, tetapi sudah tercatat. Jadi sebelum posting, pikir dulu, apakah yang mau di-posting baik atau tidak,” tegas gubernur.

Di sisi lain, user juga diminta jangan mudah percaya dengan berita-berita yang sumbernya tidak jelas. Semuanya harus lebih cerdas dan lebih arif dalam menyikapi berbagai berita. Jangan sampai terpancing dan terprovokasi dengan isi berita hoax. Penggunaan media sosial juga harus lebih bijaksana.

“Alangkah ruginya jika media sosial hanya untuk mencela, mem-bully dan menyuarakan ujaran kebencian. Sekali lagi, ayo, gunakan internet secara cerdas, kreatif dan produktif, untuk meningkatkan kualitas hidup,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait