Ramadan, Moment Rekatkan Keluarga

  • 23 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Kudus – Ramadan telah memasuki hari ketujuh, Sudah sebanyak apa Anda berbuat kebaikan pada Ramadan kali ini?

Pertanyaan itu dilontarkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Dadang Somantri saat menyapa pendengar, di Studio Radio Suara Kudus, Rabu (23/05). Menurutnya, ramadan justru saatnya umat Islam berburu pahala dengan melakukan kebaikan, termasuk dalam penggunaan media sosial. Bijak menggunakan media sosial penting diterapkan untuk kebaikan.

“Gunakan jari kita dengan hati-hati, hindari membagikan informasi hoaks, fitnah, ujaran kebencian dan pornografi,” terangnya.

Membiasakan untuk menyaring informasi sebelum men-sharing-nya, diakui Dadang bukan hal yang mudah. Namun ramadan ini bisa dijadikan moment untuk melatih hal tersebut. Apabila kebiasaan itu diteruskan hingga usai lebaran, diharapkan tidak ada lagi konten negatif di media sosial. Sehingga masyarakat dapat menerima informasi yang sehat, baik, dan membangun.

Ditambahkan, ramadan juga merupakan momen merekatkan keluarga. Manfaatkan kebersamaan saat sahur maupun berbuka dengan saling berkomunikasi, mengedukasi anggota keluarga. Bimbing anak-anak agar bijak dalam penggunaan medsos melalui contoh yang riil.

“Anak-anak akan lebih mudah belajar segala hal dengan mencontoh. Apabila kita contohkan penggunaan media sosial yang baik, mereka akan meniru,” ungkap Dadang.

Dia tak menampik dampak media sosial seperti dua mata pisau. Satu sisi akan berbahaya jika penggunaannya memberikan dampak negatif. Seperti maraknya berita hoaks, fitnah, ujaran kebencian maupun pornografi. Dalam hal ini Kementerian Kominfo sudah menindak tegas pelaku ujaran kebencian dan fitnah dengan membuka pelaporan konten negatif di berbagai kanal, atau bisa melalui akun media sosial Mafindo maupun Polda Jateng.

“Kalau menemukan konten negatif, yang paling mudah screenshot saja, kemudian laporkan ke nomor whatsapp 08119224545. Itu akan diproses dan mendapat tindakan tegas dari Kemenkominfo, yakni menutup akun media sosial yang dilaporkan,” kata mantan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah ini.

Sebaliknya, jika diarahkan dengan baik, masih sangat banyak dampak positif dalam penggunaan medsos. Mulai dari mendapat pengetahuan, meningkatkan kreativitas, hingga menunjang bisnis.

“Sebetulnya penggunaan media sosial yang penuh kreativitas dan inovasi inilah yang mesti kita dorong untuk dapat berkembang. Kalau kita blow up berita seperti ini, isi media sosial dengan berita positif, maka bisa mengalahkan popularitas berita hoaks,” tandasnya. (Dv/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait