Prioritaskan Literasi Digital di Era Kebiasaan Baru

  • 24 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Penyampaian informasi publik dalam rangka memenuhi kebutuhan literasi digital bagi masyarakat menjadi salah satu prioritas rencana kerja Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah pada 2022, termasuk di antaranya, membangun kesadaran masyarakat Jawa Tengah terhadap vaksinasi Covid-19.

 

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum, pada acara Forum Perangkat Daerah yang membahas tentang Rencana Strategis Perubahan 2018-2023 dan Rencana Kerja 2022, di kantor Diskominfo, Kamis (24/3/2021). Tak hanya itu, menurut Riena, pembangunan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, serta penguatan program Provinsi Jawa Tengah Cerdas harus kembali dilanjutkan, demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

 

“Progres SPBE itu sebagai cikal bakal Jateng Provinsi Cerdas yang sudah baik juga harus dilaksanakan. Pelayanan kepada masyarakat terkait dengan informasi publik juga lebih dimaksimalkan lagi, walaupun kita sudah mempunyai banyak kanal-kanal. Dan harapannya bisa memberikan literasi kepada masyarakat bahwa saat ini kita memasuki adaptasi kebiasaan baru untuk memberikan layanan kepada masyarakat,” ujar Riena.

 

Dibeberkan, selain ketiga poin tersebut, ada lima poin lagi yang menjadi prioritas kerja Diskominfo Provinsi Jawa Tengah pada Rencana Kerja (Renja) Tahun 2022, yakni penyediaan infrastruktur informasi dan teknologi berupa pengelolaan data center, penyediaan bandwith dan jaringan fiber optic di seluruh instansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Diskominfo Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.

 

Selanjutnya, penyediaan layanan e-Governmnet yang terintegrasi melalui Government Resources Management System (GRMS), serta penguatan pengelolaan kualitas penyebaran dan pemerataan informasi publik melalui layanan informasi publik terintegrasi. Prioritas kerja lainnya adalah penguatan ketersediaan data sektoral menuju pengembangan Big Data, dan penguatan persandian dan keamanan informasi melalui pengembangan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di seluruh instansi pemerintahan Jawa Tengah.

 

Kedelapan langkah kerja utama tersebut, lanjut Riena, merupakan upaya menjawab permasalahan pada Renja 2022 serta Rencana Strategi (Renstra) 2018-2023. Antara lain, perlunya meningkatkan pelayanan pemerintah berbasis elektronik, ketersediaan dan pengelolaan data statistik, serta risiko dan kerawanan keamanan informasi yang mesti ditekan. Untuk itu, Diskominfo akan memperkuat kerja sama dengan seluruh pengampu kepentingan (stakeholder) terkait, baik itu instansi pemerintah pusat maupun daerah.

 

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Soetjipto, yang menjadi salah satu narasumber pada forum tersebut menyatakan, Diskominfo Jateng merupakan instansi yang memiliki fungsi penting dan posisi strategis, karena bersinggungan langsung dengan seluruh instansi Pemprov Jateng serta warga Jawa Tengah. Karenanya, Diskominfo harus bisa merancang program dan kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

 

“Dinas Kominfo harus bisa menjadi dinas yang solutif. (Hal ini) karena Dinas Kominfo mengampu persoalan data yang dibutuhkan oleh banyak pihak. Di situ ada kata-kata informasi. Harapan saya, Diskominfo bisa memberikan pelayanan publik yang baik,” ujarnya.

 

Senada, anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Sulistyorini, menjelaskan, Diskominfo Jateng menjadi harapan besar bagi masyarakat, khususnya untuk membangun literasi digital.

 

“(Hal) yang menjadi persoalan adalah bagaimana menyosialisasikan dunia digital, seperti (untuk) para pelaku UMKM, para seniman. Salah satunya dengan aksesnya kepada teknologi dan informasi yang diperluas,” tandasnya.

 

Sementara itu, perwakilan dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Muhammad Sidik, berharap agar seluruh program kerja Diskominfo Jateng tidak boleh hanya berfokus pada penguatan dan penyediaan infrastruktur, tetapi juga pada penyediaan regulasi dan sumberdaya manusia (SDM) yang kompeten dan tangguh. Untuk itu, penyusunan renstra harus dilakukan dengan cermat dan teliti demi mendukung tugas Gubernur Jawa Tengah.

 

Sebagai informasi, acara Forum Perangkat Daerah tersebut diselenggarakan selama dua hari, Rabu-Kamis (23-24 Maret 2021). Forum tersebut dihadiri oleh empat orang anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, perwakilan dari PT Telkom, serta Udinus Semarang sebagai narasumber sekaligus pemberi masukan dan kritikan terhadap Renstra Perubahan Diskominfo Tahun 2018-2023 dan Renja Diskominfo Tahun 2022. Acara tersebut juga diikuti secara virtual oleh perwakilan Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, serta beberapa SKPD Provinsi Jawa Tengah. Rincian Renstra Perubahan 2018-2023 dan Renja 2022 dapat dibaca di situs web https://ppid.diskominfo.jatengprov.go.id/informasi-publik/informasi-setiap-saat/. (Tn/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait