Pesta Rakyat Bukan Hanya Pestamu dan Pestaku

  • 21 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Perhelatan akbar Jawa Tengah berlangsung dua hari lagi. Kabupaten Wonogiri sebagai tuan rumah terus berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegera.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri, Suharno menyampaikan, persiapan terus dilakukan untuk menyambut pengunjung yang hadir di wilayahnya. Mulai dari pembenahan objek wisata, sarana prasarana, penginapan, hingga venue yang menjadi pusat kegiatan, yaitu GOR Giri Mandala dan Alun-alun Giri Krida Bakti.

“Kami sangat antusias dan menerima, kebetulan menjadi tempat Pesta Rakyat ini dan secara kelembagaan Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi yang ulang tahunnya ini  berada di Wonogiri,” jelasnya dalam Dialog Interaktif bertajuk “Menuju Pesta Rakyat Jateng 2019” di Studi Mini Kantor Gubernur, Selasa (20/8/2019).

Ditambahkan, tema Pesta Rakyat “Ngrumat Bebrayan” selaras dengan semboyan Wonogiri “Sesarengan Mbangun Wonogiri”. Event itu pun menjadi kesempatan untuk menampilkan seluk beluk Wonogiri dan keunggulan yang dimiliki, terutama menjadikan Wonogiri sebagai pusat kebudayaan. Berbagai kebudayaan khas Wonogiri akan ditampilkan, seperti Kethek Ogleng, Ruwatan Masal, Susuk Wangan dan lainnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmadi mengungkapkan, bergilirnya lokasi perayaaan ulang tahun Jawa Tengah bukan tanpa alasan. Tujuannya, menampilkan potensi, keunikan dan kekhasan kabupaten/ kota di Jawa Tengah untuk ditampikan di tempat lain. Pesta Rakyat bukan hanya sekedar ajang pamer, melainkan untuk merawat kebersamaan.

“Ada suasana kegembiraan ada suasana kegotong royongan ada suasana kegembiraan sesuai dengan tema-tema tadi “Ngrumat Bebrayan” bahwa ada kolabirasi, responsif kemudian kreatif. Inilah panggung rakyat, inilah panggung kreasi anak-anak muda, inilah pangung semua potensi potensi yang ada di Jawa Tengah. Pesta rakyat bukan hanya pestamu, bukan hanya pestaku, tapi pesta kita,” ungkap sosok yang akrab disapa Sinoeng ini.

Selain itu dengan terselenggaranya perhelatan akbar Jawa Tengah ini diharapkan berdampak positif tidak hanya bagi tuan rumah namun juga peserta yang turut mengisi rangkaian Pesta Rakyat salah satunya peserta Pameran Produk Kriya Deskranasda yang dapat membangun jejaring serta meningkatkan produksi, meningkatkan segmentasi pasar, juga daya jual serta omset penjualan.

Yang tak kalah penting adalah, bagaimana interaksi antara pemerintahan dan masyarakat. Di situ juga akan menjadi sebuah interaksi terkait dengan kinerja pemerintahan.

“Diskominfo dengan segala kelebihan yang ada mewartakan semua itu (Pesta Rakyat) memudahkan masyarakat bisa langsung berhubungan dengan bupatinya, walikotanya bahkan gubenurnya. Dan inilah yang kata pak ganjar birokrasi casual. Sebuah terobosan atau perubahan baru yaang membawa paradigma terhadap pelayanan publik. Bukan hanya kebermanfaatan kepada rakyat, tetapi mengubah paradigma bagaimana melayani rakyat,” imbuhnya.

Sinoeng menargetkan Pesta Rakyat menjadikan Jawa Tengah sebagai trendsetter dari semua kreativitas yang didominasi anak muda, merawat jejaring dan mengembangkannya. Khususnya, merawat kebersamaan Jawa Tengah karena itulah Pancasila.

Pelaku UKM Batik Pasha Semarang, Erna Setyawati merasa senang bisa dilibatkan pada Pesta Rakyat tahun ini, yang juga kali keduanya mengikuti event serupa. Menurutnya, keterlibatan UKM bisa menjadi bekal meningkatkan daya saing produknya.

“Bagaimana kita melihat dari daerah-daerah lain itu menjadi ajang untuk saling koreksi. Namun meskipun ada yang lain itu menjadikan semangat untuk terus berkarya. Seandainya saya tidak terpilih, saya tetap ingin datang kesana (Wonogiri)” ungkapnya bersemangat. (Hi/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait