Pesantren di Purwodadi Terapkan “Jogo Santri’

  • 07 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

PURWODADI – Upaya penanganan Covid-19 di Jawa Tengah melalui program Jogo Tonggo telah diaplikasikan di lingkungan pondok pesantren. Selain menerapkan protokol kesehatan, pondok pesantren juga membentuk Satgas Jogo Santri.

 

Salah satu program Jogo Santri tersebut dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Kholwat, Kedungjago RT 03 RW 06 Kedungrejo, Purwodadi, Grobogan. Aktivitas mengaji dan lainnya, dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai memakai masker, penyediaan padasan (wadah air) untuk cuci tangan, dan juga jaga jarak saat salat berjemaah maupun mengaji.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholwat, Gus HM Munawir Zarkasyi menuturkan, saat ini pesantrennya memiliki lebih dari 50 santri putra dan putri. Tiap hari para santri beraktivitas 24 jam, mulai bangun salat tahajud, mengaji, hingga tidur di asrama.

 

“Pada masa pandemi Covid-19, pesantren ini tetap melaksanakan rutinitas mengaji, ziarah dan lainnya, dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya, Jumat (7/8/2020).

 

Pihaknya bahkan telah membentuk satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jogo Santri, terdiri dari ustad dan santri senior. Satgas bertugas untuk sosialisasi, edukasi, dan pengawasan penerapan protokol kesehatan di pesantren.

 

“Bahkan telah dibentuk Satgas Covid-19, ruang konsultasi dan sebagainya,” papar Gus Munawir.

 

Upaya tersebut, menurutnya sebagai langkah mendukung program Jogo Tonggo, yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

 

“Ini juga sebagai bentuk menyukseskan program Jogo Tonggo Gubernur Pak Ganjar. Karena ini wilayahnya pesantren maka ini disebut Jogo Santri,” tegas dia.

 

Di pesantrennya, santri ditempa ilmu keagamaan, seperti mengaji Al Quran, kitab kuning hingga kegiatan seni hadrah, kaligrafi, dan beladiri pencak silat. Semua santri di Pondok Pesantren Al Kholwat tidak dipungut biaya, alias gratis.

 

“Semua santri di sini gratis, tidak dipungut biaya. Mereka yang sekolah di luar sudah disiapkan alat transportasi antar-jemput,” terang Gus Munawir.

 

Ia berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga semua aktivitas, terutama belajar mengajar di pesantren kembali normal.

 

“Harapannya semoga Covid-19 segera diangkat oleh Allah SWT dan diganti rahmat. Sehingga bangsa dan negara ini menjadi baldatun thoyyibatun warabbul ghofur,” harapnya.

 

Sementara, Nonik Lailiyah, seorang santriwati mengatakan, aktivitas di pesantrennya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

 

“Aktivitas belajar, mengaji, dan menuntut ilmu tetap berjalan. Tapi dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait