Permudah Akses Baca Masyarakat, Jateng Siapkan Pojok Baca

  • 29 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membangun pojok baca di berbagai fasilitas umum dan tempat nongkrong para kawula muda. Tujuannya untuk memudahkan akses layanan pustaka kepada masyarakat. Pojok baca akan dikemas secara apik bak kafe agar dapat menarik sekaligus menumbuhkembangkan budaya baca pada generasi milenial.

Rencana tersebut diungkapkan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Prijo Anggoro BR dalam acara Rapat Koordinasi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jawa Tengah Tahun 2019 di Hotel Noormans, Semarang, baru-baru ini. Menurutnya, upaya pembangunan pojok baca tersebut juga merupakan salah satu wujud implementasi dari filosofi perpustakaan sebagai magnet baca bagi masyarakat, yakni perpustakaan yang menarik bagi para calon pembacanya.

“Perpustakaan itu seperti magnet yang dapat menarik semua barang yang ada disekitarnya untuk mendekat, tanpa digerakkan dengan kekuatan dari luar, namun barang-barang tersebut datang dengan sendirinya, dengan sukarela dan ikhlas. Tapi itu semua dapat terwujud apabila perpustakaan dapat dikemas sedemikian rupa agar menarik hati para pemustaka,” jelas Prijo.

Ditambahkan, rencana pembangunan pojok baca tersebut merupakan bagian dari fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kepada para pustakawan Jawa Tengah dalam menghidupkan perpustakaan di wilayah kerjanya masing-masing. Hal ini juga menjadi bentuk tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai organisasi pembina IPI di Jawa Tengah.

Sinergi antara pemerintah dengan pustakawan melalui rencana pembangunan pojok baca tersebut diapresiasi Pustakawan dari IAIN Salatiga Itmamudin. Ia berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota sebagai pengambil kebijakan dapat memberikan ruang gerak kepada para pustakawan untuk berkarya menghidupkan perpustakaan.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), T Syamsul Bahri, berpesan kepada seluruh peserta agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui perwujudan perpustakaan dengan konsep baru. Transformasi perpustakaan sebagai gudang informasi sekaligus sebagai tempat pengembangan diri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsep ini merupakan perwujudan dari Program Nasional Revitalisasi Perpustakaan Umum, yakni perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Perpustakaan tidak lagi berkutat dalam pelayanan teknis saja, melainkan pelayanan kepada masyarakat secara nyata agar masyarakat sejahtera.. Perpustakaan saat ini perlu dikonsep bukan hanya sebagai penyedia informasi melalui buku bacaan, melainkan juga sebagai penyedia solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat melalui bahan pustaka. Oleh sebab itu, para pustakawan harus dibekali kemampuan yang lebih agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkas Syamsul.

Acara rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh 150 orang yang terdiri dari para Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, para Pustakawan dari Dinas Kearsipan dan perpustakaan, Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, dan Perpustakaan Khusus, serta. perwakilan Pengurus Daerah Ikatan pustakawan indonesia di Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah. Selain mereka, hadir pula para Pengiat Literasi dan para pemerhati perpustakaan. Acara tersebut juga diisi dengan Pengukuhan Pengurus Daerah (PD) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jawa Tengah Periode 2018-2021 oleh Ketua Pengurus Pusat (PP) IPI Pusat. (Dinas Arpus Jateng/ Tn, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait