Perjalanan dari Batang Terbayarkan Setelah Seruput Kopi Temanggung

  • 19 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

TEMANGGUNG – Rasa kopi Temanggung yang khas telah mencuri hati pasangan Rifani (36) dan Nia (34). Sejak 2016, suami istri asal Kabupaten Batang ini bersama kedua anaknya, datang langsung dari Kabupaten Batang ke Festival Kopi Temanggung untuk dapat menikmati kopi arabica khas daerah tersebut.
“Kopi Temanggung itu terkenal khas. Jadi begitu dikabarin teman, di-whatsapp ada Festival Kopi Temanggung mulai hari ini, ya bawa keluarga ke sini, sekalian jalan-jalan,” ungkap Rifani, yang dijumpai Kamis (19/9/2019).
Kecintaannya pada kopi arabica Temanggung, menurutnya karena rasanya yang tak membosankan dan aromanya harum. Perjalanan panjang Batang-Temanggung yang melelahkan, terbayarkan dengan menyeruput kopi yang enak.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Temanggung Abas Zahrotin, menyampaikan, sebanyak 119 stand kopi, makanan dan minuman dibuka pada gelaran Festival Kopi Temanggung di Gedung Pemuda Temanggung. Event ini berlangsung selama empat hari, yakni pada tanggal 19-22 September 2019.
“Dari 119 stand ini, 80 persen pengisi dari lokal dan 20 persen lainnya dari luar Temanggung. Untuk kopi ada 33 stand, dan semuanya menyediakan kopi asli Temanggung,” bebernya.
Selain menyajikan kopi sebagai produk unggulan, pada festival ini juga mengangkat batik khas Temanggung dengan pewarna alamnya, serta sejumlah produk UMKM. Diakui, antusiasme pengisi stand juga tinggi. Hanya dalam waktu tiga minggu setelah pembukaan pendaftaran stand, langsung diburu sampai habis.
Siswa SMKN 17 Temanggung jurusan pemasaran pun ikut ambil bagian dalam acara itu dengan cara yang berbeda. Sebanyak 140 siswa dibagi ke seluruh stand selama pelaksanaan kegiatan untuk membantu memasarkan produk-produk kepada pengunjung.
“Ini dilakukan dalam rangka menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Harapannya, ke depan nanti semakin banyak tumbuh bibit wirausahawan dari anak-anak SMK ini,” terang Abas.
Hal senada diungkapkan Vivit (16), siswa SMKN 17 Temanggung. Dia mengaku senang dilibatkan pada kegiatan ini, karena dapat mempraktikkan secara langsung ilmu yang didapatkan dari sekolah. Dan diakui, itu tidak semudah yang dibayangkan.
“Seru bisa langsung praktik menawarkan produk ke pengunjung. Ada sedihnya kalo nggak direspon. Tapi kalau bisa sukses sampai produknya dibeli, rasanya senang,” terangnya. (De/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait