Penting, Sinergi KIM dan Pelaku Usaha

  • 22 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

Salatiga – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) diharapkan lebih meningkatkan perannya bagi pembangunan daerah. Teknologi informasi pun mesti dioptimalkan untuk memberdayakan potensi yang ada, seperti pariwisata, UMKM, dan sebagainya.

Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris menjelaskan, pariwisata dan UMKM berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun, diperlukan promosi melalui berbagai kanal agar potensi tersebut dapat dikenal masyarakat luas. Dalam hal ini, KIM didorong ikut berperan memromosikan potensi-potensi itu.

“Pariwisata dan UMKM akan menjadi modal besar bagi kabupaten kita masing-masing yang memiliki nilai kompetitif. Kita kenal Gua Pindul, itu bukan karena kita pernah ke Gunung Kidul, tapi karena kreativitas anak-anak muda. Bahkan orang di Aceh juga mengetahui tentang Gua Pindul. Hal ini disebabkan revolusi 4.0 yang terjadi saat ini,” jelasnya pada pembukaan Sosialisasi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) se-Jawa Tengah Tahun 2019, di Pendapa Pakuwon Kota Salatiga (21/3/2019).

Tak hanya itu, di era globalisasi ini, Haris meminta KIM ikut memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara membedakan informasi yang benar dan yang diragukan kebenarannya atau hoaks. Sehingga, masyarakat bisa memfilter informasi yang diterimanya.

“Di tengah-tengah harapan dan optimisme tentang revolusi industri digital, di mana masyarakat yang sangat tergantung dengan informasi, kita perlu adanya filter, sehingga kita membutuhkan sumberdaya manusia yang cakap dan mempunyai moralitas yang baik untuk menggawangi,” imbuh Haris.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Setyo Irawan menyampaikan, KIM merupakan media komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang dulunya bernama kelompencapir (kelompok pembaca, pendengar, dan pemirsa). Namun, saat itu yang diberdayakan hanya nelayan, petani dan KUD.

“Dulu zamannya kelompencapir lebih banyak memperdayakan nelayan, petani dan KUD yang sifatnya dari pusat ke daerah. Kalau KIM selain sebagai agen informasi untuk mendiseminasikan informasi dari daerah masing-masing, juga bisa membantu memromosikan, memublikasikan UKM di daerah masing-masing,” ujar Setyo.

Naning, penggiat KIM Mentari Desa Mojoangung Grobogan berbagi pengalamannya setelah bergabung dengan KIM. Naning mempunyai usaha UKM keripik tempe yang dipromosikan melalui KIM, sehingga sekarang dia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk ibu-ibu tetangga rumahnya. Bahkan ia rela melepaskan pekerjaannya sebagai guru swasta di salah satu SMP di Grobogan.

“Yang dibutuhkan saling bersinergi antara KIM dan pelaku usaha. Peran serta KIM dengan pelaku usaha dan destinasi wisata ada kaitannya. Di mana ada tempat wisata, ada pelaku usaha, tetapi kalau tidak ada KIM yang memberikan informasi kepada masyarakat, maka tidak akan berkembang,” ujar Naning. (Di/ Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

 

 

Berita Terkait