Pasar Mitra Tani, Siasat Serap Produk Petani Saat Pandemi

  • 05 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah menggelar Pasar Mitra Tani. Upaya ini dilakukan untuk menjembatani penyerapan produk petani di tengah pandemi Covid-19.

 

 

Kegiatan ini dihelat tiga kali dalam satu minggu, yakni Senin, Rabu dan Jumat di halaman Dishanpan, Kompleks Taru Budaya, Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, mulai pukul 07.00. Meski bertitel pasar, namun diterapkan protokol kesehatan ketat antara pedagang dan pembeli.

 

 

Di Pasar Mitra Tani, harga-harga kebutuhan pokok lebih murah ketimbang di pasaran. Sebab, produk dibeli langsung dari petani, dan ada mekanisme subsidi transportasi dari Dishanpan Jateng.

 

 

Lihat saja beras kemasan lima kilogram yang dibanderol Rp44.000, dan gula pasir yang dihargai Rp12.500 per kilogram. Adapula produk perikanan dan buah-buahan, seperti pepaya jenis California asal Ampel Kabupaten Boyolali.

 

 

Kepala Dishanpan Jateng Agus Wariyanto memaparkan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak April 2020. Selain Pasar Mitra Tani yang bersifat offline, pihaknya juga menginisiasi pasar online pada program Tani Indonesia Centre, yang bisa diakses melalui aplikasi GoShop.

 

 

“Sekali kegiatan, omzet dari Pasar Mitra Tani bisa mencapai Rp30 juta sampai Rp50 juta. Sementara di GoShop baru mencapai Rp2 juta sampai Rp10 juta. Ini merupakan upaya untuk menjembatani produk tani ke konsumen, sekaligus memecah konsentrasi dari pasar tradisional konvensional,” tuturnya, Jumat (5/6/2020).

 

 

Ia mengatakan, produk petani Jawa Tengah saat pandemi Covid-19 justru surplus. Namun demikian, hambatan transportasi kadang menjadi masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan intervensi dengan memberikan subsidi transportasi.

 

 

“Misalnya ada telur dari Kendal, mau dikirim ke Semarang ya kita tanggung biaya transportasi, sehingga harganya di sana dan di sini bisa sama. Hal itu juga kita terapkan pada perdagangan cabai dari Blora ke Kediri, kita stimulus transportasinya,” jelas Agus.

 

 

Ia mengatakan, kegiatan seperti ini rencananya akan diadakan secara permanen. Namun, pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan Pasar Mitra Tani di halaman Dishanpan.

 

 

Seorang konsumen Pasar Mitra Tani, Amdani (60), mengaku terbantu dengan adanya pasar tersebut. Saat itu ia memborong 10 kilogram beras dan kebutuhan pokok lainnya, untuk konsumsi keluarganya.

 

 

“Lebih murah di sini, wong harganya miring kok,” pungkas warga Bandarjo itu. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait