“Ora Isin Ngomong Ngapak”

  • 23 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

KARANGANYAR – Bahasa daerah kini mulai jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan orang tua zaman sekarang lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan sang anak.

Namun hal ini lah yang menginspirasi Nur Aryanto, Eksekutif Produser program acara Bocah Ngapa(k) Ya, yang tayang di Trans7, untuk memberikan edukasi dan hiburan kepada masyarakat menggunakan bahasa daerah melalui drama komedi.

Menurutnya, ada tiga hal yang membuat Trio Ngapak yaitu Ahmad Azkal Fuadi (Azkal), Ilham Dwi Ramadhan (Ilham) dan Fadli Dwi Ramadhan (Fadli) memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan sebuah program acara televisi.

“Pertama adalah keluguan dan kepolosan anak-anak ini dalam membawakan komedi. Kedua, bahasa ngapaknya yang unik dan menarik, karena bahasa daerah tidak mudah untuk diterima. Ketiga, suasana keindahan dan keasrian tempat tinggal mereka disana,” jelasnya saat ditemui usai mengisi acara pada Malam Anugerah Penyiaran KPID Jateng di Central Garden, Hotel Lor In, Sabtu malam (22/6/2019).

Azkal bocah ngapak asal Kebumen ini mengaku tidak malu menjadi terkenal, karena logatnya berbicara menggunakan bahasa daerah dengan dialek ngapak.

Ora isin, kan bahasa daerah. Azkal tetap bangga menggunakan bahasa daerah” jawabanya polos.

Namun, terkadang Azkal merasa kesulitan dan tutur katanya menjadi ‘belibet‘ ketika harus berdialog dengan intonasi yang cepat untuk disampaikan.

Sementara itu, Kreator Pelipoke Trans7 Rendra mengungkapkan, tidak ada kesulitan yang berarti untuk mengarahkan Trio Ngapak agar dapat berakting sesuai naskah. Namun, pihaknya sempat terkendala perbendaharaan kata karena ketidakbiasaan Trio Ngapak mendengar kata-kata yang kurang populer bagi anak-anak.

“Misalnya investasi, terus seperti pepatah berakit-rakit ke hulu mereka bilang berakit-rakit dahulu, bahasanya jarang di dengar. Kan orang jarang ngomong ke hulu. Anak-anak kan masih jarang dengar ke hulu. Jadi kalau mengulang-ulang ya satu dua tiga kali. Kadang masih belibet,” paparnya menemani Trio Ngapak pada sesi wawancara.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah Asep Cuwantoro mengapresiasi semakin terkenalnya dialek ngapak dari Jawa Tengah. Sebelumnya, sudah ada beberapa artis yang menggunakan dialek ngapak, seperti Parto, Kartika Putri, Cici Tegal, dan lainnya. Dengan dikenalnya dialek ngapak, setidaknya membuat generasi muda mengerti dan mengenal budayanya.

“Kami juga menggunakan dialek ngapak untuk memecahkan rekor pembacaan berita berbahasa daerah dengan pembaca berita terbanyak dan durasi terlama,” tandasnya. (Hi/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait