Meski Pesaing CASN Sedikit, Tak Lulus “Passing Grade” Tetap Tak Lolos

  • 28 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pendaftaran Calon Aparatur Negeri Sipil (CASN) di lingkungan Pemprov Jateng 2021 telah rampung. Total ada 35.214 pelamar, baik formasi CPNS, PPPK guru dan  PPPK non guru. Ada formasi dengan ratusan pelamar namun, adapula formasi PPPK non guru yang nihil pelamar.
Perlu diketahui, total formasi CASN yang dibuka oleh Pemprov Jateng, tahun ini sebanyak 11.648 formasi. Terdiri dari 301 formasi CPNS, 528 formasi PPPK non guru dan 10.819 formasi PPPK guru.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah Wisnu Zaroh mengatakan, jumlah pelamar formasi CPNS adalah 7.456 orang, dari 301 formasi yang dibuka. Sedangkan PPPK non guru sejumlah 958 pelamar dari 528 formasi, dan terakhir PPPK guru pendaftar mencapai 26.800 dari 10.819 formasi.
“Jika dibanding tahun lalu, ini sedikit sekali. Kalau tahun lalu pelamarnya sekitar 56 ribu dengan jumlah formasi (CPNS) sekitar 500. Yang melamar formasi CPNS di kita kebanyakan berasal dari Jawa Tengah. Namun tercatat, dari luar Jateng yang melamar cukup banyak. Tercatat  27 provinsi yang masuk ke sini,” ujar Wisnu, via telepon Rabu (28/7/2021).
Dikatakan, jumlah pelamar CPNS asal Jateng yang melamar di Pemprov Jawa Tengah mencapai 6.028 orang. Sisanya, dari berbagai provinsi lain seperti Jawa Timur 404 orang, Jawa Barat 302 orang, DI Yogyakarta 279 orang, DKI Jakarta 230 orang, Banten 94 orang, dan lainnya.
Dari 301 formasi, ada lima formasi yang paling diminati oleh pelamar. Di antaranya, ahli Pertama Pranata Komputer 641 pelamar, ahli pertama pengelola pengadaan barang/jasa 585 pelamar, ahli pertama perekayasa 332 pelamar, ahli pertama pengawas ketenagakerjaan 328 pelamar, dan ahli pertama penguji mutu barang 275 pelamar.
Dikatakan Wisnu, formasi tersebut disiapkan guna menyokong kebijakan Clean Government and Good Governance Policy, yang dirintis Gunernur Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin Maimoen.
“Tapi ada lima jabatan yang pelamarnya minim sekali, ahli pertama perekam medis, satu orang, kalau bisa lolos passing grade bisa masuk. Kedua analis pengembangan usaha industri saingannya tiga orang. Pengawas tata bangunan dan perumahan hanya empat orang pelamar, kemudian analis angkutan darat lima orang dan pengelola media center dan kemitraan media itu pelamarnya tujuh orang. Meskipun sedikit pelamarnya, tapi harus belajar. Kalau tidak lulus passing grade ya tidak lolos,” sebutnya.
13 Formasi Nihil Pelamar
Ada 958 pelamar PPPK non guru. Mereka kebanyakan dari Jawa Tegah 938 pelamar, DI Yogyakarta ada sembilan pelamar, DKI Jakarta empat pelamar, Jawa Timur empat pelamar, Jawa Barat dua pelamar, dan Banten satu pelamar.
“Namun demikian, ada 13 jabatan yang tidak ada pelamarnya sama sekali. Jadi nanti saya akan beri info kepada masyarakat, jangan takut jadi ASN di bidang PPPK,” sebutnya.
Adapun, jabatan yang PPPK non guru yang tidak dilirik oleh pelamar adalah ahli pertama pranata laboratorium kesehatan, ahli pertama teknisi elektromedis, ahli pertama dokter gigi spesialis konservasi/endodonsi, dan ahli pertama dokter gigi spesialis orthodonti.
Adapula jabatan ahli pertama dokter spesialis gizi klinik, ahli pertama spesialis onkologi, ahli pertama dokter spesialis orthopaedi dan tramatologi, ahli pertama dokter spesialis paru, ahli pertama dokter spesialis syaraf, ahli pertama sub spesialis bedah onkologi, ahli pertama dokter sub spesialis kedokteran jiwa dan ahli pertama dokter spesialis mikrobiologi.
Wisnu menyebut, PPPK non guru tersebut rencananya ditempatkan di rumah sakit daerah milik pemprov. Namun, dengan nihilnya pendaftar, rencananya akan formasi tersebut rencananya akan dibuka kembali di tahun selanjutnya.
“Banyak juga spesialis paru yang mendaftar, namun terganjal peraturan (PPPK) harus memiliki pengalaman selama tiga tahun,” sebutnya.
Terkait pelamar PPPK guru di Jateng, dari 10.819 formasi yang tersedia jumlah pelamarnya mencapai 26.800 orang. Nantinya, bila terpilih guru-guru tersebut akan mengisi lini pendidikan di jenjang SMA, SMA atau sekolah luar biasa yang dikelola Pemprov Jateng. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait