Lomba Pertunra Tingkat Jateng 2021 Digelar Virtual

  • 27 May
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Lomba Pertunjukan Rakyat (Pertunra) bagi Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Tingkat Jawa Tengah kembali digelar. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Lomba Pertunra yang kali ini mengetengahkan tema “Jogo Tonggo”, diselenggarakan secara virtual.

 

Kepala Diskominfo Jawa Tengah Riena Retnaningrum menyampaikan, FK Metra dipandang memunyai kedekatan dengan penonton di pedesaan. Ini karena, forum komunikasi tersebut mengedepankan pertunjukan yang lekat pertunjukan yang berakar dari rakyat, seperti ketoprak, jathilan, dan sebagainya.

 

“Jadi, keberadaan FK Metra di Provinsi Jawa Tengah sangat diperlukan untuk mendiseminasikan informasi ke masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan,” ujarnya, Kamis (27/5/2021).

 

Ditambahkan, berbeda dari tahun sebelumnya, pelaksanaan Petunra tahun ini dilaksanakan secara virtual. Sebab, hingga kini wabah Covid-19 masih belum tuntas. Rencananya, gelaran ini akan mengambil media Youtube, sebagai platform penampilan peserta. Setiap peserta dipersilakan mengunggah file ke Youtube FK Metra kabupaten atau kota masing-masing, dan dibagikan pada group Facebook FK Metra Jawa Tengah.

 

Riena memaparkan, tema yang dapat dipilih pada Lomba Petunra Jawa Tengah 2021 adalah Jogo Tonggo. Tema itu dibagi menjadi empat bidang yakni, bidang kesehatan, ekonomi, sosial keamanan, dan hiburan.

 

Ditambahkan, secara spesifik, tema Lomba Petunra 2021 haruslah dibalut dengan konten local genius (tradisional). Jenis pertunjukan yang ditampilkan mengandung unsur cerita, humor/lawakan, irama, lagu, gerak/ tari, dan mengandung pesan atau tema yang akan disampaikan.

 

Adapun, sinopsis dan data kelompok dikirimkan melalui email jatengkominfo@gmail.com dan diupload pada link yang disediakan panitia pada http://bit.ly/LOMBAPERTUNRAJTG2021. Petunjuk teknis lomba dapat diakses pada bit.ly/JUKNISPERTUNRAJTG2021.

 

Kepala Bidan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jateng Agung Kristiyanto menambahkan, peserta tidak boleh menampilkan cerita dan penampilan yang mengandung unsur SARA, pornografi, kekerasan, dan sadisme. Jumlah pemain yang tampil maksimal 15 orang, kru pendukung maksimal 10 orang, dan tanpa penonton agar tidak menimbulkan kerumunan.

 

“Seluruh pemain dan kru terlibat wajib menggunakan masker/ faceshield dan menerapkan protokol kesehatan dengan benar,” bebernya.

 

Ditambahkan, apabila pertunjukan membutuhkan iringan musik, maka harus berupa musik tradisional yang dimainkan secara langsung, bukan musik dari keyboard/ elektone atau taping musik/rekaman lagu. Pertunjukan dilakukan pada kurun waktu antara 1 Juni – 31 Juli 2021, dengan durasi tampilan 15 – 30 menit, termasuk title dan end title.

 

“Video dibuat dengan menggunakan satu kamera statis dari depan. Rekaman pertunjukan dilakukan melalui single kamera di depan panggung. Jangan lupa, perhatikan sound system dan lighting, serta pengambilan gambar,” tandas Agung. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

 

 

Berita Terkait