Koperasi Bukan Perusahaan Kere

  • 03 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Apa yang pertama kali terlintas dipikiran kita saat mendengar kata Koperasi? Sebagian besar akan mengatakan koperasi hanya tempat untuk meminjam uang. Sistemnya pun jadul.

Anggapan tersebut harus dibuang jauh-jauh karena saat ini koperasi tidak kalah dengan lembaga keuangan pemerintah maupun swasta.

“Koperasi bukanlah perusahaan kere. Saat ini koperasi telah mampu bersaing dengan lembaga keuangan pemerintah dan swasta. Bahkan untuk aset, koperasi juga mampu menyamai lembaga keuangan pemerintah dan swasta yang mencapai triliunan rupiah,” ujar Sekjen Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Mochammad Sukri saat Dialog Interaktif “Peringatan Hari Koperasi Nasional Tahun 2019”, di Studio Mini Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019)

Sukri menambahkan, kelebihan koperasi yang tidak dimiliki lembaga keuangan lainnya, yaitu koperasi memiliki captive market yang berasal dari anggota koperasi. Sehingga pasar penyaluran produksi koperasi lebih terjamin.

Menghadapi revolusi industri 4.0, imbuhnya, koperasi didorong untuk melakukan digitalisasi dalam pelayanan kepada anggotanya. Hal ini dilakukan agar koperasi tidak ketinggalan zaman.

“Banyak koperasi yang sudah menggunakan transaksi digital melalui mobile banking. Salah satu contoh koperasi di Jawa Tengah yang sudah menggunakan mobile banking adalah Koperasi Bahtera Pekalongan dan Toko Koperasi Magelang. Ini bagus, agar koperasi bisa bersaing dengan perusahaan keuangan swasta,” beber Sukri.

Menurutnya, dulu koperasi banyak dikelola oleh orang tua. Namun saat ini banyak generasi milenial yang mendedikasikan dirinya untuk mengelola koperasi. Bahkan, koperasi yang asetnya mencapai ratusan miliar juga dikelola oleh anak muda.

Menjelang Peringatan Hari Koperasi ke-72 pada 12 Juli mendatang, Sukri mengatakan peringatan hari koperasi tahun ini akan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, peringatan hari koperasi tahun ini akan dibuat ramah lingkungan.

Untuk mengurangi penggunaan kertas, pihaknya mengunggah semua aktivitas dan informasi seputar peringatan itu di aplikasi MyCOOP. Peserta maupun masyarakat bisa mengakses informasi tersebut dengan men-download di playstore.

“Ini akan menjadi kali pertama peringatan hari nasional yang paperless dan plasticless. Kita melarang seluruh peserta yang hadir untuk menggunakan plastik. Kita upayakan peringatan Hari Koperasi 2019 ramah lingkungan. Karena koperasi itu ramah lingkungan. Diharapkan hari-hari nasional lainnya dapat meniru peringatan Hari Koperasi,” tegasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati menambahkan, pihaknya akan terus mendorong kemajuan koperasi di provinsi ini. Termasuk, mendorong mereka bergerak ke arah digital agar dapat menghadapi persaingan global.

“Koperasi di Jateng sudah mulai bergerak ke arah digital meskipun belum 100 persen. Mulai tahun ini sudah dilakukan pendampingan untuk koperasi provinsi. Terdapat 19 koperasi provinsi yg sudah sepakat untuk mulai masuk ke sistem digital. Tak hanya itu, integritas  pengurus juga menjadi hal penting untuk memajukan koperasi,” tandasnya. (Fh/ Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

 

Berita Terkait