Kondisi Seribuan Pengungsi Merapi Sehat

  • 11 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengimbau semua pihak siaga seiring naiknya status Gunung Merapi. Termasuk dalam hal kesiapsiagaan keselamatan para pengungsi di tiga kabupaten terdampak. Tiga kabupaten itu adalah Klaten, Boyolali, dan Magelang.

 

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Syafrudin mengatakan, kondisi para pengungsi di tiga kabupaten itu dalam kondisi sehat.

 

“Baik-baik saja kesehatannya,” katanya dihubungi via telepon, Rabu (11/11/2020).

 

Dari data yang diterimanya pada 11 November pukul 11.00 WIB jumlah pengungsi di tiga kabupaten itu sebanyak 1.091 orang. Pengungsi terbanyak ada di Magelang yakni 835 orang, Boyolali 133 orang, dan Klaten 123 orang.

 

“Pengungsinya kan kelompok rentan. Seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, difabel, dan sakit ada dua orang,” kata Syafrudin.

 

Dia menjelaskan, untuk Boyolali saat ini statusnya siaga darurat. Sementara, dua kabupaten lainnya tanggap darurat. Kepada pengungsi, BPBD Jateng telah menyalurkan bantuan logistik kepada pengungsi, khususnya di tiga kabupaten tersebut.

 

Syafrudin menyebutkan, bantuan logistik yang diberikan di antaranya selimut, beras, sarden, gula pasir, teh, tikar, popok, pembalut, dan lainnya. Dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi ini, kata dia, baik BPBD provinsi, maupun BPBD kabupaten bersangkutan, sudah memetakan sumberdayanya masing-masing.

 

“Sudah dipetakan sumberdayanya, termasuk pengungsinya. Malah skenarionya pakai yang terburuk untuk rencana kontigensi,” terangnya.

 

Ditambahkan, skenario yang disiapkan serupa dengan penanganan erupsi Gunung Merapi pada 2010. Saat itu, total warga yang terdampak 150 ribu orang dengan banyak desa kena dampaknya. Sedangkan pada tahun ini, desa terdampak di tiga kabupaten itu tersebut yaitu sembilan desa. Masing-masing kabupaten yang terdampak ada satu kecamatan dengan tiga desa.

 

“Skenarionya kita dalam rencana kontigensi kita berbasis kejadian 2010. Yang tahun ini, kejadiannya bersamaan dengan pandemi. Tapi tetap harus mengedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait