“Jogo Tonggo”, Santri Grobogan Servis Ratusan Sepeda Motor Gratis Selama Pandemi

  • 19 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

GROBOGAN – Program Jogo Tonggo yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus dipraktikkan di masyarakat. Seperti yang dilakukan santri Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Hidayah, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
Santri yang sekaligus terdidik kecakapannya di bidang otomotif Balai Latihan Kerja (BLK) Al-Qur’an Al Hidayah, telah menyervis ratusan unit sepeda motor warga terdampak pandemi Covid-19 secara gratis. Tak tanggung-tanggung, servis sepeda motor gratis program Jogo Tonggo itu telah mereka lakukan setahun ini, tepatnya sejak kali pertama pandemi awal tahun lalu hingga sekarang.
Pengelola BLK Al-Qur’an Al Hidayah Ahmad Zaki Iqbal menerangkan kegiatan santri dari Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Hidayah ini dinamakan Jogo Tonggo.
“Kegiatan bengkel Jogo Tonggo ini dilakukan sudah sekitar satu tahun ini. Di mana kondisi pandemi saat itu awal tahun 2020. Itu yang menginspirasi kita bagaimana kita bisa berbagi. Jadi kegiatan ini sudah kita lakukan kurang lebih satu tahun,” kata Zaki ditemui di lokasi servis di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jumat (19/3/2021).
Dia menerangkan, konsep servis sepeda motor itu dilakukan secara keliling dari satu desa ke desa yang lain. Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk wujud rasa empati dari para santri kepada masyarakat di tengah pandemi seperti ini.
“Ada ide dari kami, inspirasi dari gubernur kami, Pak Ganjar Pranowo, kegiatan Jogo Tonggo. Inilah bentuk aplikasi kegiatan Jogo Tonggo tersebut. Di mana para santri kita terjunkan di masyarakat, kita kunjungi desa-desa, satu desa kelilingi. Kegiatan bengkel kita berikan kepada masyarakat. Semuanya kita berikan secara gratis,” terang Zaki.
Pihaknya berharap dengan kegiatan itu, mampu meringankan masyarakat di tengah kondisi pandemi yang sulit. Kegiatan bengkel sepeda motor gratis ini mereka lakukan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dijelaskan, alur servis sepeda motor gratis itu, warga yang datang ke tempat servis akan dicek suhu tubuhnya dulu. Mereka wajib memakai masker, kemudian mencuci tangan, dan mendaftarkan diri. Selanjutnya, sepeda motornya akan dibongkar dan diperbaiki sesuai kerusakan atau keluhan sepeda motor. Sementara pemiliknya duduk di sekitar, dengan tetap menjaga jarak. Setelah selesai, sepeda motor diserahkan ke pemiliknya.
Zaki menerangkan, biasanya kegiatan berjalan dari pagi sampai sore. Jumlah sepeda motor yang bisa diservis sekitar 20 unit untuk satu kali kegiatan. Hingga kini sudah ratusan unit kendaraan roda dua yang mereka servis. Masyarakat pun antusias merespons kegiatan para santri. Bahkan, jumlah sepeda motor yang diservis terpaksa dibatasi.
“Kalau tidak kami batasi, tidak akan cukup satu hari. Mungkin dua sampai tiga hari,” sambungnya.
Adapun siswa BLK otomotif yang turun biasanya untuk setiap kali kegiatan sebanyak 16 orang. Selama satu bulan mereka dilatih dua orang guru.
Seorang santi yang ikut dalam tim bengkel servis gratis, Ikhwan Mariansyah menyatakan senang bisa menolong warga di kala pandemi.
“Biasa yang diservis motor injeksi tepatnya di injeksinya, cover body, dan lainnya. Kalau motor bebek di karburator, cek kampas rem, dan lainnya. Per motor bisa makan waktu kalau berat bisa 30 menit sampai satu jam. Kalau ringan 10 menit, 15 menit, sampai 20 menit selesai,” katanya.
Seorang penerima manfaat servis sepeda motor gratis Titi Widuri, warga Desa Sumber Barat RT 4  RW 8 Kecamatan Karangrayung, mengaku datang untuk menyervis sepeda motornya.
“Sangat terbantu karena bisa ngirit biaya di saat pandemi,” jelas Titi. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait