Jateng Pilot Project 100% Penebusan Pupuk Bersubsidi dengan Kartu Tani

  • 30 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

TEMANGGUNG – Provinsi Jawa Tengah terpilih menjadi salah satu daerah untuk uji coba program 100 persen penebusan pupuk bersubsidi pakai kartu tani. Uji coba program tersebut dilakukan di lima kecamatan di Kabupaten Temanggung.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Masril Amin menuturkan, Kabupaten Temanggung terpilih sebagai daerah percontohan karena tertinggi dalam penggunaan kartu tani. Dari total petani yang tercatat pada Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI) sebanyak 118.341 orang, yang sudah terbagi 115.577 kartu tani. Sebanyak 61.952 kartu atau 53,60 persen sudah digunakan.

Ditambahkan, secara nasional ada tiga kabupaten dijadikan uji coba penerapan 100 persen kartu tani, yakni Temanggung, Sumenep dan Ciamis.

“Temanggung menjadi terbaik di Jateng, sehingga ditunjuk sebagai program uji coba 100 persen penebusan pupuk bersubsidi pakai kartu tani. Ada lima kecamatan yang menjadi pilihan, yakni Ngadirejo, Selopampang, Kemawang, Kedu, dan Kledung. Di lima kecamatan itu mulai Februari sudah menerapkan penebusan pupuk bersubsidi pakai kartu tani. Sehingga yang tidak pakai kartu tani tidak dilayani,” ujarnya.

Amin menekankan, untuk menyukseskan program tersebut, perlu kerja sama antara dinas, Bank BRI selaku pembuat sistem, penyuluh dan distributor pupuk. Bahkan, pihaknya juga mengeluarkan slogan “No Transaksi, No Kartu Tani”.

“Harus ada sosialisasi dan edukasi kepada petani. Penting lagi, harus ada pengawalan dan pendampingan sampai transaksi. No Transaksi, No Kartu Tani, itu slogan kami,” tuturnya.

Admin Kartu Tani Kabupaten Temanggung, Fajar Wardono menyampaikan, penebusan pupuk bersubsidi pakai kartu tani, menurutnya lebih praktis dan efektif. Sebab, dengan menggunakan kartu tani kuota pupuk yang diterima sudah sesuai dengan data yang ada. Petani yang sudah memegang kartu tani, bisa langsung ke KPL.

“Jadi dilakukan dengan digitalisasi. Tidak lagi repot dengan cara manual. Petani tinggal gesek kartu taninya, langsung dapat pupuk sesuai daftarnya dan terkoneksi di data pusat,” imbuhnya.

Ditambahkannya, saat ini di Kabupaten Temanggung ada 136 penyuluh tersebar di 289 desa/kelurahan dengan total 20 kecamatan. Sedangkan jumlah Kios Pupuk Lengkap (KPL) di temanggung ada 66 kios yang tersebar di 20 kecamatan.

“Sosialisasi selalu dilakukan di kelompok tani yang ada, dan juga di kumpulan RT atau RW. Kita gencar lakukan itu sampai bisa 100 persen penggunaan kartu tani,” ungkap Fajar.

Tahun 2020, kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Temanggung, yakni urea 15.150 ton, SP36 1.771 ton, ZA 8.324 ton, NPK 7.812 ton, dan organik 1.647 ton.

“Kuota ini akan didistribusikan KPL sesuai kuota masing-masing,” terang dia.

Mijan, seorang petani Kecamatan Ngadirejo mengaku lebih mudah menggunakan kartu tani. Sebab, kuota yang diterima sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditetapkan.

“Lebih mudah, enak kalau pakai kartu tani. Hanya saja, kita berharap kuota pupuk bersubsidi selalu tersedia saat musim tanam,” pungkasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait