Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Hal itu diakui oleh Human Resources and Training Manager Laksana Karoseri, Agung Ridho Cahyono, saat ditemui di kantornya belum lama ini. Dikatakan, di perusahaan perakitan bus itu, ada lima anak alumnus SMK Negeri Jawa Tengah yang bekerja di berbagai divisi.

Menurutnya, sikap disiplin alumnus SMK Negeri Jawa Tengah menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki oleh lulusan lainnya. Hal itu ditunjukkan bukan saja pada saat bekerja, tapi pada perilaku keseharian.

“Yang kami lihat, lulusan SMK Negeri Jawa Tengah itu sesuai kriteria kami. Mereka memiliki disiplin kerja yang baik, kepatuhan terhadap institusi kerja dan atasan. Dulu dari sekolah tersebut ada yang sempat magang, sejumlah 15 orang. Bila sekarang mereka mendaftar, saya sebagai HRD, berani menjamin akan menerima tanpa tes,” ujar Agung.

Kedisiplinan dan mau belajar, imbuhnya, juga memudahkan manajemen Karoseri Laksana melakukan penataan. Beberapa lulusan sekolah itu, bahkan telah menguasai teknik pengecatan.

“Paint Job (mengecat body) itu sulit, belum ada sekolah dan teknik secara khusus. Hanya mengandalkan seni dan perasaan. Namun, lulusan dari sekolah tersebut mampu menguasai hanya dalam waktu tiga bulan,” tutur Agung.

Hal itu, menurutnya, adalah bagian dari pola pendidikan sewaktu sekolah, yang terbawa hingga ke lingkungan kerja. Diharapkan, SMK lain di Jawa Tengah bisa mengacu kurikulum yang sudah diterapkan di SMK Negeri Jawa Tengah. Sehingga bisa membantu industri menyerap siswa berkompetensi yang siap pakai.

Perlu diketahui, Karoseri Laksana merupakan salah satu perusahaan perakit otobus di Jawa Tengah. Memiliki 1.362 karyawan,yang sepenuhnya adalah warga lokal. Karya dan desain perusahaan ini diminati pasar dalam dan luar negeri. Ini terbukti dengan kegiatan ekspor 10 bus tingkat ke Bangladesh, Jumat (21/2/2020) lalu.

Salah seorang alumnus SMK Negeri Jawa Tengah yang kini bekerja di Karoseri Laksana, Ahmad Nur Ihwan, mengaku mendapat banyak manfaat belajar di sekolah tersebut. Reputasi sekolah yang tak diragukan lagi, membuatnya tak kesulitan memasuki dunia kerja.

“Alhamdulilah, karena saya lulusan SMK Negeri Jawa Tengah, saya mudah masuk kerja. Di CV Laksana Karoseri, karena sudah tahu reputasi sekolah saya, saya bisa bekerja tanpa melalui tes yang banyak,” paparnya.

Diakui, dulu saat masih bersekolah ia juga sempat magang di tempat tersebut. Bahkan, hasil karyanya, berupa contoh pengecatan, masih disimpan oleh manajer HRD.

Ahmad bercerita, sebelum akhirnya bekerja di perakitan bus, ia sempat merantau ke Jakarta dan bekerja di industri pertambangan sungai.

“Alhamdulillah, ilmu yang saya dapatkan di sekolah berguna di dunia kerja. Dulu saya jurusan Teknik Perbaikan Body Otomotif, tapi juga sedikit memeroleh ilmu tentang pengecatan. Nah di dunia kerja saat ini juga bermanfaat, karena divisi saya paint job,” jelas Ihwan. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)