Hindari Komisioner KI “Cacat” Sosial

  • 28 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

 

Semarang – Sebanyak 30 peserta calon Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Tengah mengikuti tes wawancara di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Jumat (27/4) dan Sabtu (28/4). Tes tersebut merupakan tahap keempat perekrutan calon anggota KI.

Ketua Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Prof Dr Yos Johan Utama SH MH memgatakan tes wawancara dilakukan untuk mendalami tingkat pengetahuan calon komisioner KI tentang keterbukaan informasi publik. Termasuk, mengetahui kapasitas, kapabilitas, dan integritas mereka. Kesempatan itu sekaligus untuk mengonfirmasi hasil tracking laporan masyarakat secara lebih mendalam.

“Jangan sampai kita menemukan calon komisioner yang mempunyai ‘cacat’ sosial,” beber Rektor Universitas Diponegoro tersebut.

Setelah melalui tes wawancara, pihaknya akan melakukan proses tabulasi dari semua penilaian yang kemudian akan dipilih 10 orang terbaik. Selanjutnya, penentuan calon komisioner akan dilakukan anggota DPRD Jawa Tengah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri berharap calon komisioner terpilih memiliki kualitas, minimal sama atau bahkan lebih baik lagi dari komisioner KI sekarang. Karena tantangan ke depan mengenai keterbukaan informasi publik sangat besar.

“Dengan besarnya anggaran pembangunan di pedesaan, maka keterbukaan informasi harus sampai di pedesaan. Ke depan, basis data utama juga akan ada di desa,” terang Dadang.

Menurutnya, apabila basis data bisa di-collect dengan baik, maka seluruh data yang berkaitan dengan perencanaan, proses pembangunan, dan pengambilan kebijakan akan semakin terarah.

Sementara itu, komisioner KI Pusat Arif Adi Kuswandoro mengapresiasi proses tes yang berjalan baik sesuai rencana. Wawancara dengan peserta sesuai dengan jadwal yang ditentukan, sehingga bisa selesai tepat waktu. Tes pun berjalan efektif karena masing-masing peserta dapat menjawab pertanyaan secara kritis tanpa banyaknya pengulangan. (Fh/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait