Hati-hati, Medsos Dapat Picu Perilaku Bullying

  • 04 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Anak Anda aktif menggunakan media sosial? Hati-hati, penggunaan yang tidak tepat pada anak dengan usia yang belum matang, bisa memicu tindak bullying.

Psikolog Klinis dari RSUD Tugurejo, Anna Heliantin SPsi Psi menjelaskan, penggunaan media sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial seseorang, termasuk memicu tindakan bullying. Penggunaan medsos pada anak dapat memunculkan tindakan agresif, sebab anak-anak belum bisa menyaring informasi yang didapatkan.

Ironisnya, imbuh Anna, saat ini penggunaan media sosial pada anak belum terkontrol. Banyak anak yang menggunakan media sosial dan bebas menulis status serta komentar apapun.

“Anak-anak belum bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks,” ujar Anna, ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/5/2019).

Dia menekankan, orang tua atau keluarga mesti mengontrol penggunaan media sosial pada anak. Telusuri siap saja teman di medsos, dan apa yang dilakukan anak di media maya tersebut. Beri pengertian agar menggunakan medsos secara bijak.

Dijelaskan, tindakan bullying bisa terjadi akibat kurangnya peran orang tua atau keluarga dalam mendidik anak. Seperti kurangnya pengawasan orang tua, anak tidak mendapat perhatian dari orang tua atau anak yang tertolak, kurangnya penghargaan orang tua, dan lain-lain.
Padahal peran orang tua menentukan dalam membentuk karakter anak, serta mencegah munculnya perilaku agresif yang dapat memicu tindakan bullying.

Anna mengatakan, pembentukan karakter anak yang terbaik dimulai dari bayi lahir hingga usia lima tahun, atau biasa disebut golden moment. Pada saat itu peran keluarga sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada anak
.
“Sebaiknya anak banyak dilibatkan dalam aktivitas keluarga yang dapat membentuk karakter anak, misalnya anak perempuan dapat diajak mempersiapkan makanan bersama ibu, dan anak laki-laki dapat diajak ayah membantu bersih-bersih kendaraan,” tuturnya.

Lantas bagaimana jika orang tua mendapati anak menjadi korban bullying? Anna mengatakan penting bagi orang tua korban untuk menunjukkan empati dengan berusaha mendengarkan keluhan anak, membesarkan hati dan membangkitkan kepercayaan diri anak. Jika perlu dapat memfasilitasi anak menjalani intervensi psikologis untuk mendapatkan bantuan.

“Saat ini di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah, telah tersedia layanan konsultasi dengan Psikolog Klinik setiap hari kerja dari hari Senin sampai dengan Jum’at mulai pukul 08.30 sampai dengan 15.30 WIB,” pungkasnya. (Wr/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait