Gerak Cepat Bangun Desa Binaan

  • 14 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah terus gerak cepat menekan kemiskinan di Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, yang menjadi desa binaannya. Sejumlah pihak, mulai dari SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sinergi USAID, hingga Seklah Vokasi Universitas Diponegoro, digandeng untuk mencari solusi terbaik.

Kepala Diskominfo Jateng Riena Retnaningrum mengungkapkan, untuk menekan angka kemiskinan di Desa Kangkung, pihaknya melakukan identifikasi persoalan dan pemecahannya melalui tiga pendekatan. Yakni, sumberdaya manusia, pendidikan, dan kesehatan.

Dari data yang telah dikumpulkan, pihaknya telah membuat roadmap, menentukan target, dan membentuk satgas sebagai pelaksana. Pihaknya menggandeng SKPD pemprov, Sinergi-USAID, serta Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

“Data sudah mulai masuk, sudah buat roadmap dan telah dibentuk satgas untuk pelaksanaan program ke depan. Kami sudah punya target kapan itu harus direalisasi dan tentu saja sinergi dengan stakeholder mana saja yang akan membantu,” ungkapnya, saat memimpin rapat koordinasi yang membahas pemberdayaan warga Desa Kangkung, di Kantor Diskominfo Jateng, Jumat (14/6/2019).

Ditambahkan, sinergi dengan banyak pihak harus dilakukan agar upaya yang dilakukan tepat sasaran. Menurutnya, pembangunan fisik seperti pembuatan jamban, sumur, dan jaringan telepon kabel akan dilakukan agar lingkungan lebih sehat, sekaligus membuka akses komunikasi warga. Namun, tak kalah pentingnya adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan warga, sehingga potensi di desa tersebut dapat diberdayakan.

Riena menunjuk contoh berbagai pelatihan yang akan diberikan untuk masyarakat desa tersebut. Antara lain, pelatihan pengolahan jagung, budidaya lele, susu kedelai, pembuatan sangkar burung, hingga pengembangan konveksi. Untuk pelatihan tersebut, pihaknya melibatkan SKPD di Pemprov Jateng, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

“Tak hanya itu, sebanyak 45 sampai 50 orang berkebutuhan khusus di Desa Kangkung akan mendapat pelatihan oleh Sinergi-USAID, agar lebih mandiri dan berdaya,” beber Riena.

Pihaknya menargetkan pelatihan dilakukan setidaknya awal Juli mendatang. Dengan begitu, masyarakat dapat segera mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh untuk menambah penghasilan keluarga.

Wakil Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Dr Ida Hayu Dwimawanti menambahkan, pihaknya siap membantu Diskominfo untuk menekan kemiskinan di Desa Kangkung. Pihaknya akan mengerahkan 24 prodi di Sekolah Vokasi Undip untuk membantu warga, mulai dari memberikan pelatihan hingga pemasaran. Hal itu sekaligus bentuk dukungan dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

”Ini merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat dengan support isu-isu masalah sosial. Apa yang sudah didapatkan selama ini berupa konseptual teori, dapat diaplikasikan di masyarakat.sesuai kebutuhan,” ujar Ida.

Setelah mengidentifikasi potensi Desa Kangkung, pihaknya akan mendesain program kegiatan sesuai kebutuhan masyarakat. Ida tak menutup kemungkinan temuan potensi yang dapat digali dari identifikasi yang dilakukan.

Camat Mranggen Wiwin Edi Widodo mengapresiasi upaya yang dilakukan Diskominfo. Diakui, dari empat desa di Kecamatan Mranggen yang masuk program Satu Perangkat Daerah Satu Desa Binaan, Diskominfo Jateng yang progresnya bagus. Pihaknya pun siap membantu menyukseskan program yang direncanakan karena menurutnya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (Ic/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait