Generasi Millenial Harus Jadi “Part of Solution”

  • 28 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Bermimpi setinggi langit bukan hal yang tabu dilakukan, juga jangan sekadar angan-angan. Gapailah mimpi untuk kebaikan bersama.

Pendiri Griya Schizofren Triana Rahmawati mengungkapkan, bermimpi setinggi langit bukan menjadi masalah. Yang menjadi masalah, ketika seseorang bermimpi berhenti untuk hidup bermanfaat.

“Mimpi saya adalah sederhana, teman-teman mengubah kata untuk memanggil ‘orang gila’ menjadi ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan),” ungkapnya pada kegiatan Lampaui Batas Dirimu dan Berani #KejarMimpi bersama CIMB Niaga, di Gedung F Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS, Surakarta, Sabtu (27/4/2019).

Diakui, untuk menggapai mimpi, tidaklah mudah. Tria, sapaan akrabnya, mencontohkan perjuangan seorang difabel untuk bisa diterima bekerja di pemerintahan yang membutuhkan perjuangan. Oleh karena itu, bersama komunitasnya yang concern menangani masalah kejiwaan, akan terus berupaya memperjuangkan agar orang dengan masalah kejiwaan mampu mendapatkan akses pendidikan, akses kesehatan, dan akses kebahagiaan.

“Griya Schizofren memiliki landasan kemanusiaan, untuk membangun prinsip persahabatan kepada orang dengan masalah kejiwaan,” jelasnya.

Tria pun berpesan kepada para peserta yang sebagian besar generasi muda, agar tak berhenti berusaha mewujudkan mimpi terbaiknya. Pendidikan formal yang ditempuh bukan sekadar untuk mencari pekerjaan, tetapi yang terpenting justru bagaimana mengubah situasi sosial, terutama di sekitarnya, agar semakin baik.

Mahasiswa Universitas Islam Batik Surakarta, Bintang mengatakan, acara ini mampu membuka mata, orang yang selama ini tidak dianggap oleh masyarakat, tetap harus dihargai. Termasuk orang yang memiliki gangguan kejiwaan.

“Mereka bukan sesuatu yang menjadi beban, mereka sebenarnya berguna dan harus kita rangkul supaya sembuh,” ungkapnya.

Mahasiswa lainnya, Indra menambahkan, selain ada orang lain yang harus dipedulikan, keadaan juga harus diubah. Sudah menjadi mewajiban generasi muda untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, karena pemuda dituntut berguna bagi lingkungan sekitarnya.

“Pedulilah dengan orang-orang di sekitarmu, hargailah mereka. Berbeda boleh, yang pasti kita bisa bersama-sama membangun masa depan dari hal kecil di lingkungan terdekat kita, dari keluarga kita dan dari teman-teman terdekat kita,” ungkapnya.

Ditambahkan, ketika seseorang mempunyai mimpi, lakukan yang terbaik untuk mengejar mimpi. Jadilah insan yang berguna bagi bangsa.

Senior Vice President Branch Strategy Head CIMB Niaga, Muhammad Firdaus mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk social movement yang dibangun oleh CIMB Niaga. Sehingga spirit tersebut bisa dipertahankan dan ditularkan di kalangan generasi muda.

“Terus berani mimpi. Jangan pernah takut mimpi, jangan takut gagal karena gagal bagian dari menuju kesuksesan,” tegasnya.

Dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Komunikask dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan, generasi millenial harus jadi part of solution, bukan part of problem.

“Saya mengajak seluruh generasi millenial agar mampu menjadi pelopor. Berani tampil di depan, memimpin dan mengorganisasikan masyarakat menuju perubahan yang lebih baik,” ujarnya.

Ganjar pun berpesan agar generasi millenial terus berkarya dan berprestasi untuk negara. Berjuanglah di segala bidang sesuai dengan keahlian, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. (Tu/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait