Gandeng SPJT Distribusikan Gas di Jateng

  • 21 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Kebutuhan gas yang terus meningkat, khususnya di Jawa Tengah, akan dapat teratasi dengan optimalisasi gas bumi. Salah satunya melalui kerja sama pembangunan dan pendistribusian gas dari ruas pipa gas bumi Cirebon-Semarang.

Kerja sama antara PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT)/ BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan PT Rekayasa Industri (Rekind)/ perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) Nasional yang juga salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), dilakukan di Ruang Rapat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Rabu (20/9). Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilaksanakan oleh Direktur Utama PT SPJT Krisdiani Syamsi, dan Direktur Strategi, Pengembangan dan Manajemen Risiko Yanuar Budinorman.

Direktur Utama PT SPJT Krisdiani Syamsi mengatakan BUMD di Jawa Tengah maupun Jawa Barat dilibatkan dalam hal pendistribusian gas kepada industri di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dalam hal ini, BUMD akan bertindak sebagai koordinator gas offtaker (pengguna gas). Sementara, Rekind mendapat kepercayaan dari BPH Migas untuk membangun, memiliki serta mengoperasikan proyek pembangunan ruas transmisi pipa gas Cirebon-Semarang. Dalam pengoperasiannya, Rekind akan bekerja sama dengan Pertagas, anak usaha dari PT Pertamina (Persero).

Ditambahkan, tahap konstruksi pipa gas Cirebon-Semarang sepanjang 235 kilometer diperkirakan akan dikerjakan selama 33 bulan. Dan pipa gas dengan kapasitas 250-300 MMSCFD itu ditargetkan dapat digunakan pada akhir 2020. Sumber gas yang digunakan berasal dari LNG Eni Jangkrik.

“Jika pembangunan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang telah selesai, akan digunakan sebagai sarana menyalurkan gas di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah,” bebernya.

Terkait pembangunan pipa tersebut, Krisdiani berharap masyarakat maupun industri dapat beralih menggunakan bahan bakar gas. Sebab, bahan bakar gas lebih ramah lingkungan dibanding minyak maupun batu bara. Dengan begitu, Jawa Tengah bisa memperbaiki dan meminimalisasi pencemaran lingkungan dari penggunaan bahan bakar minyak dan batu bara.

Sebelum penandatanganan MoU ini, pada 12 September 2017 lalu telah diselenggarakan pertemuan gas offtaker wilayah Provinsi Jawa Barat. Dalam acara tersebut Rekind dan Pertamina Gas memaparkan mengenai optimalisasi pemanfaatan gas bumi di Cirebon dan sekitarnya. Untuk mengetahui kebutuhan gas di Jawa Tengah, juga akan dilakukan pendataan kebutuhan saat offtaker gathering pada 4 Oktober 2017 mendatang.

Sementara itu Plt Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan mengatakan proyek pembangunan dan pendistribusian pipa gas Cirebon-Semarang bertujuan untuk menghubungkan infrastruktur gas dari barat ke timur Pulau Jawa. Sehingga pembangunan itu menjadi “energy hub” yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Jawa dan mendistribusikan gas secara merata. Selain itu juga untuk mendukung fleksibilitas gas sebagai bahan bakar yang terkoneksi di pulau Jawa.

Dengan melihat peluang pemanfaatan bahan bakar gas yang tinggi, pihaknya berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, BUMN, BUMD, dan pelaku industri khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Antara lain turut serta memberikan kontribusi dan komitmen dalam program pemanfaatan bersama jalur pipa gas Cirebon-Semarang.

“Dengan adanya distribusi gas pada jalur pipa Cirebon-Semarang, diharapkan dapat mendorong terciptanya pasokan energi yang kondusif guna menyokong daya saing industri di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait